Last Updated on May 2, 2024 by Map Vision Indonesia
SkySat merupakan konstelasi satelit observasi bumi yang dimiliki dan dijalankan oleh perusahaan satelit observasi Bumi komersial asal Amerika Serikat yaitu Planet (sebelumnya bernama Planet Labs).

Konstelasi Satelit Skysat
(Image Credit: Planet)
Hingga saat ini, total terdapat 21 Satelit SkySat yang beroperasi di luar angkasa. Satelit SkySat-1 dimasukkan dalam kategori Generasi A dan SkySat-2 termasuk dalam Generasi B, sedangkan sisa 19 satelit lainnya merupakan satelit Generasi C yang telah dimodernisasi.
DAPATKAN DATA CITRA SATELIT RESOLUSI SANGAT TINGGI SKYSAT BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION INDONESIA.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON (WA):0878 2292 5861 | E–MAIL:mapvisionindonesia@gmail.com
Tanggal dan tempat peluncuran masing-masing satelit adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Tanggal dan Tempat Peluncuran 21 Satelit SkySat
Satelit SkySat-1 hingga 15 beredar pada orbit sun–synchronous (sinkron matahari), sedangkan dari SkySat-16 sampai dengan 21 berada pada orbit non–sun–synchronous (tidak sinkron dengan matahari).
BACA JUGA:
1). Cara Memperoleh Citra Satelit Komersial untuk Kepentingan Anda
2). PlanetScope: Citra Satelit dengan Ketersediaan Data yang Melimpah
3). Penjelasan Lengkap Citra Satelit SPOT–7
Enam satelit (SkySat-16 sampai dengan SySat-21) berada pada tipe orbit yang berbeda dengan tujuan untuk meningkatkan pengambilan citra pada wilayah yang berada pada 52 derajat lintang utara dan selatan, dengan maksimal perekaman mencapai 12 kali sehari dan rata-rata antara 6-7 kali dalam satu hari pada seluruh lokasi yang ada di muka Bumi.

Tabel 2. Orbit Satelit SkySat
Table of Contents
Sejarah Satelit SkySat
Satelit SkySat awalnya dibuat dan dioperasikan perusahaan SkyBox Imaging yang berkantor di Kota Mountain View, California, Amerika Serikat.

Gambar 1. SkyBox Imaging
Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 2009 oleh Dan Berkenstock, Ching-Yu Hu, Julian Mann, dan John Fenwick, yang merupakan empat mahasiswa pascasarjana Universitas Stanford, yang didukung oleh perusahaan modal ventura terkemuka seperti Khosla Ventures, Bessemer Venture Partners, Canaan Partners, dan Norwest Venture Partners, serta para profesional di bidang kedirgantaraan dan juga internet.

Gambar 2. Para Pendiri SkyBox Imaging (kiri ke kanan): Dan Berkenstock, Ching–Yu Hu, Julian Mann dan John Fenwick
(Image Credit: SkyBox Imaging/Planet)
SkyBox Imaging berhasil membuat dan mengoperasikan dua Satelit SkySat awal (SkySat-1 dan 2) yang termasuk ke dalam satelit mikro karena hanya berukuran 83 kg saja.
Keberhasilan membuat dan mengoperasikan dua satelit awal, membuat SkyBox Imaging melanjutkan untuk membuat 13 satelit berikutnya yang lebih baik dari sebelumnya.
Untuk proyek pembuatan Satelit SkySat berikutnya, SkyBox Imaging mempercayakan SS/L (Space System/Loral) dalam pembuatan wahananya, dengan sistem propulsi disediakan oleh ECAPS (Ecological Advanced Propulsion Systems) asal Swedia.
Orbital Sciences Corporation – perusahaan peluncur sistem kendaraan peluncur wahana ruang angkasa skala kecil dan menengah asal Amerika Serikat, mendapat kepercayaan SkyBox Imaging untuk mengatur proses peluncuran 6 Satelit SkySat yang rencana awalnya akan dilaksanakan pada akhir tahun 2015 di Pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat di Vandenberg, California, Amerika Serikat, dengan menggunakan roket Minotaur-C.
Geliat perusahaan SkyBox Imaging ternyata dipantau oleh Google. Pada tanggal 10 Juni 2014, pihak SkyBox Imaging mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan pengakuisisian oleh Google dengan nilai 500 juta USD, dimana prosesnya selesai seluruhnya pada tanggal 1 Agustus 2014, yang membuat SkyBox Imaging menjadi anak perusahaan Google.
Google melakukan rebranding terhadap SkyBox Imaging dengan mengubah namanya menjadi Terra Bella.

Gambar 3. Terra Bella
Terra Bella ternyata hanya dipertahankan Google sampai tahun 2017, karena setelahnya menjual hampir semua sahamnya kepada Planet – sebuah perusahaan satelit observasi bumi asal Amerika Serikat, dengan Google masih memiliki saham minoritas di perusahaan tersebut.
Kesepakatan dengan Planet, menjadikan Google sebagai investor dan juga customer perusahaan Planet, karena selain saham minoritas yang mereka miliki, Google juga menandatangani kontrak multi-tahun untuk penyediaan citra satelit dari perusahaan Planet.

Gambar 4. Planet
Satelit SkySat menjadi bagian keluarga besar Planet, bergabung bersama dengan satelit-satelit observasi bumi lain miliknya Planet seperti PlanetScope dan RapidEye.
Sensor
Satelit SkySat menggunakan sensor/kamera berupa teleskop Ritchey-Chretien Cassegrain – teleskop pemantul yang menggunakan kombinasi cermin cekung primer dan cermin cembung sekunder dalam desainnya, yang terdiri dari 3 detektor pencitraan Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS) dengan ukuran 5,5 megapiksel, yang membentuk bidang fokus dan mampu merekam tampilan objek di permukaan bumi dalam bentuk citra 2D, citra stereo (3D), dan video siang dan malam hari dengan durasi mencapai 90 detik dan kecepatan 30 fps.
SkySat-1 dan -2 menggunakan 3 detektor pencitraan CMOS dengan ukuran 2.560 x 2.160 piksel, dimana ukuran pikselnya sendiri yakni 6,5 mikrometer.
Setengah bagian atas detektor digunakan untuk penangkapan pada band pankromatik, bagian bawah dibagi menjadi 4 garis yang ditutupi dengan filter warna biru, hijau, merah dan inframerah dekat. Skema tata letak bidang fokus ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 5. Bidang Fokus (Focal Plane) Satelit SkySat – Seperti yang Diproyeksikan ke Tanah
(Image Credit: SkyBox, DLR)
Resolusi asli pada posisi nadir Satelit SkySat-1 dan SkySat-2 adalah sekitar 1,1 m. Satelit SkySat berikutnya ditempatkan pada orbit yang lebih rendah, untuk mendapatkan citra dengan resolusi yang lebih tinggi lagi.
Citra satelit yang dihasilkan selanjutnya disimpan dalam ruang penyimpanan internal sebesar 768 Gb. Data dikompres dengan format data JPEG 2000, dan dikirim ke stasiun bumi dengan kecepatan downlink data 450 Mb/s.
Wahana Ruang Angkasa
Satelit SkySat merupakan satelit yang termasuk kedalam satelit mikro dan mini.
Satelit SkySat-1 dan 2 yang dibuat dan awalnya dioperasikan oleh SkyBox Imaging, tergolong satelit mikro karena beratnya hanya 83 kg saja.
Untuk Satelit SkySat berikutnya pengerjaan wahana dilakukan oleh SS/L (Space Systems/Loral) dengan dimensi dan berat lebih besar, sehingga termasuk dalam kategori satelit mini.
Setiap wahana Satelit SkySat memiliki tiga sumbu yang stabil (three–axis stabilised) dan cukup gesit untuk bergerak di antara berbagai target yang diinginkan, dan memiliki empat pendorong untuk kendali orbit, bersama dengan empat roda reaksi dan tiga torsi magnetik untuk kendali sikap.
Wahana memiliki panel surya yang berperan dalam penerimaan energi dari matahari pada siang hari, yang selanjutnya mengubah energi tersebut menjadi listrik, dan disimpan dalam sebuah baterai. Baterai akan digunakan untuk memberikan sumber listrik bagi pengoperasian sistem yang ada pada satelit, serta sebagai sumber “bahan bakar” terutamanya saat satelit berada pada bayangan bumi atau saat malam hari.

Gambar 6. Proses Pembuatan Satelit Mikro SkySat–1 di Ruangan Bersih SkyBox Imaging
(Image Copyright: SkyBox/Planet)
Selain itu, wahana juga dilengkapi dengan penutup bukaan (aperture cover) yang melindungi muatan berbagai sistem satelit pada saat peluncuran dan orbit awal operasi satelit. Penutup juga digunakan sebagai tempat antena satelit berada yang mentransmisikan dan menerima sinyal dari dan ke Bumi dalam kecepatan tinggi.

Tabel 3. Parameter Wahana Satelit SkySat–1 dan SkySat–2
ST-16 merupakan pelacak bintang pada Satelit SkySat-1 yang dibuat oleh Sinclair Interplanetary, yang berfungsi untuk menentukan orientasi/sikap wahana satelit terhadap bintang-bintang di luar angkasa.
Terdapat dua pelacak bintang ST-16 pada Satelit SkySat-1 yang pada awal-awal pengoperasiannya mempunya kinerja yang tidak sesuai harapan.
Risau dengan keadaan tersebut, para insinyur di Skybox Imaging, Sinclair Interplanetary, dan Ryerson University, memulai program kualifikasi penerbangan yang agresif dan komprehensif untuk memahami penyebab masalah ini dan untuk mencapai kembali target kinerja yang diharapkan.

Gambar 7. Pelacak Bintang Satelit SkySat–1 – ST–16
(Image Credit: Sinclair Interplanetary)
Dua bulan setelah program berlangsung tepatnya pada bulan Februari 2014, para insinyur melakukan serangkaian modifikasi perangkat lunak, katalog, dan parameter terakhir untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Perubahan ini mencakup peningkatan logika untuk deteksi bintang, pengukuran bintang, estimasi laju, dan manajemen katalog. Peningkatan algoritmik ini menghasilkan ketersediaan yang lebih tinggi, akurasi yang lebih baik, dan tingkat kecocokan buruk yang lebih rendah lagi.
Resolusi Spasial & Resolusi Spektral Citra Satelit SkySat
Tiga generasi Satelit SkySat (A, B, dan C) seperti yang dibahas pada awal artikel, mempunyai tingkat resolusi yang berbeda-beda (pada posisi nadir).

Tabel 4. Resolusi Spasial dan Resolusi Spektral Citra Satelit SkySat
Untuk keperluan penjualan data original Citra Satelit SkySat, saat ini resolusi spasial Citra Satelit SkySat dibuat menjadi dua kelas yaitu kelas 50 cm dan 65 cm, sedangkan untuk bentuk video, resolusinya dibuat dalam kelas 50 cm dan 72 cm (hanya tersedia untuk citra satelit pankromatik saja).
Contoh Tampilan Citra Satelit SkySat
Berikut ini beberapa tampilan data hasil olahan Citra Satelit SkySat:

Data Olahan Citra Satelit SkySat Warna Natural dengna Skala 1 : 7.000 di Wilayah Kabupaten Karimun
(Image Copyright: Planet; Courtesy of Map Vision Indonesia)

Data Olahan Citra Satelit SkySat Warna Natural dengna Skala 1 : 5.000 di Wilayah Kabupaten Karimun
(Image Copyright: Planet; Courtesy of Map Vision Indonesia)

Data Olahan Citra Satelit SkySat Warna Merah Semu dengna Skala 1 : 5.000 di Wilayah Kabupaten Karimun
(Image Copyright: Planet; Courtesy of Map Vision Indonesia)

Data Olahan Citra Satelit SkySat Warna Hijau Semu dengna Skala 1 : 5.000 di Wilayah Kabupaten Karimun
(Image Copyright: Planet; Courtesy of Map Vision Indonesia)

Tampilan 3D (3D View) Data Olahan Citra Satelit SkySat Warna Natural di Wilayah Kabupaten Karimun
(Image Copyright: Planet; Courtesy of Map Vision Indonesia)
Manfaat Citra Satelit SkySat
Citra Satelit SkySat dengan kelas resolusi spasial mencapai 50 cm (0,5 m) termasuk dalam kategori citra satelit resolusi sangat tinggi, yang mampu memperlihatkan kenampakan beragam objek di permukaan Bumi dengan detail.
Berbagai manfaat dapat diperoleh dengan penggunaan data Citra Satelit SkySat di berbagai bidang antara lain:
-
Bidang Pertambangan dan Energi:
- Digunakan sebagai data dalam Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) atau perizinan lainnya;
- Salah satu data yang digunakan dalam laporan area tambang yang dimiliki sebuah perusahaan kepada kementrian terkait;
- Perencanaan site plan area pertambangan;
- Monitoring luasan area tambang yang dimiliki perusahaan dari waktu ke waktu;
- Perencanaan dan monitoring rehabilitasi lahan hasil kegiatan pertambangan;
- Monitoring kegiatan pertambangan ilegal dan PETI;
- Inventarisasi potensi area pertambangan;
- Monitoring perubahan tutupan lahan di area tambang dan sekitarnya;
- Inventarisasi potensi dan perencanaan lokasi pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
-
Bidang Pertanian dan Perkebunan:
- Melakukan observasi pada lahan yang luas, petak tanaman hingga tiap individu tanaman;
- Melakukan identifikasi jenis tanaman dan kondisi tanah, potensi panen, efektifitas pengairan, kesuburan dan penyakit tanaman, kandungan air;
- Secara berkala (time series) dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan tanaman, laju perubahan jenis tanaman, perubahan atau alih fungsi lahan pertanian;
- Menghitung jumlah pohon dan volume hasil panen komoditi perkebunan;
- Perencanaan pola tanam perkebunan;
- Perencanaan peremajaan tanaman perkebunan.
-
Bidang Kehutanan:
- Monitoring batas-batas fungsi kawasan hutan;
- Identifikasi wilayah habitat satwa;
- Identifikasi perubahan kawasan hutan akibat illegal loging;
- Inventarisasi potensi sumber daya hutan;
- Pemetaan kawasan unit-unit pengelolaan hutan;
- Perencanaan lokasi reboisasi.
-
Bagi Unit Pengelolaan Hutan HTI:
- Perencanaan pembagian areal usaha ke dalam bentuk blok, petak dan anak petak;
- Perencanaan lokasi camp, lokasi menara pengawas, lokasi persemaian, dan lain-lain;
- Monitoring pertumbuhan tanaman dan areal siap panen.
-
Bagi Unit Pengelolaan Hutan HPH:
- Inventarisasi luas lahan HPH;
- Menghitung potensi volume kayu;
- Perencanaan dan pembuatan site plan;
- Perencanaan jalur transportasi loging;
- Mengidentifikasi batas kawasan;
- Evaluasi laju produksi.
Informasi Pembelian, Pengolahan, dan Mapping Citra Satelit SkySat
Citra Satelit SkySat diperoleh dari hasil perekaman Satelit SkySat yang termasuk dalam ukuran mikro dan mini yang dalam satu kali perekamannya mencakup area yang tidak terlalu luas dibandingkan satelit observasi bumi lain penghasil citra satelit resolusi sangat tinggi. Oleh karenanya dalam satu area order berukuran kecil pun dapat dicakup oleh beberapa scene data original Citra Satelit SkySat, yang menyebabkan proses pengolahannya akan memakan waktu lebih lama dibandingkan citra satelit resolusi sangat tinggi lainnya.
Untuk informasi pembelian, pengolahan, dan mapping Citra Satelit SkySat di Map Vision Indonesia adalah sebagai berikut:
- Harga data original, pengolahan, dan mapping Citra Satelit SkySat dihitung per km2;
- Luasan minimal order pembelian dan pengolahan data arsip original yakni 50 km2/per tanggal perekaman (tanpa ada permintaan tambahan scene data original citra satelit SkySat untuk keperluan cloud remove);
- Area order mempunyai lebar minimal 2 km dengan jumlah verteks yang sedikit;
- Pengertian data arsip sendiri yakni data original Citra Satelit SkySat yang telah tersedia dalam database;
- Data arsip akan tersedia antara 3 sampai dengan 7 hari setelah customer melakukan order;
- Pemesanan data arsip tidak dapat dibatalkan dan diubah spesifikasinya setelah orderan telah dilakukan;
- Terdapat dua jenis data original Citra Satelit SkySat yaitu SkySat Collect Product dan SkySat Scene Product;
- Data original Citra Satelit SkySat Collect Product merupakan hasil penggabungan dari 60 scene data original Citra Satelit SkySat pada satu tanggal perekaman yang sama dalam sebuah frame berukuran 20 x 5,9 km, dimana data tersebut sudah dilakukan penggabungan (mosaic) dan orthorektifikasi;

Frame Data Original Citra Satelit SkySat Collect Product
(Image Credit: Planet)
Jenis data original Citra Satelit SkySat Collect Product dibuat untuk memudahkan proses pengolahan Citra Satelit SkySat terutama untuk area order yang berukuran luas berhubung satu scene citra satelit hasil perekaman Satelit SkySat hanya mencakup area seluas 2,5 km2. Namun, terkadang terdapat kesalahan dari jenis data original ini, dimana ditemukan hasil mosaic di area pertampalan antar scene tidaklah match (koreksi geometrik antar scene tidak diperhatikan), seperti ditunjukkan area yang ditandai warna merah pada gambar di bawah ini:

Tampilan Tidak Match antar Scene Data Original Citra Satelit SkySat Collect Product
(Image Copyright: Planet; Courtesy of Map Vision Indonesia)
Selain itu hasil mosaic antar scene dari data original Citra Satelit SkySat Collect Product tidak memperhatikan kondisi atmosferik dan juga kesesuaian warna dari masing–masing scene yang digabungkan, seperti diperlihatkan gambar di bawah ini:

Perbedaan Kondisi Atmosferik antar Scene Data Original Citra Satelit SkySat Collect Product dalam Tampilan Warna Merah Semu
(Image Copyright: Planet; Courtesy of Map Vision Indonesia)
Untuk kesalahan berupa tidak match–nya objek antar scene, maka hal tersebut sudah tidak dapat diperbaiki karena data original yang kami dapatkan sudah dalam bentuk penggabungan (mosaic), sedangkan untuk tampilan kondisi atmosferik yang berbeda antar scene, dapat direduksi dengan proses pengolahan, seperti contohnya dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini:

Tampilan Data Olahan Citra Satelit SkySat Warna Merah Semu Hasil Reduksi Perbedaan Kondisi Atmosferik antar Scenedari Data Original Citra Satelit SkySat Collect Product
(Image Copyright: Planet; Courtesy of Map Vision Indonesia)
- Data original Citra Satelit SkySat Scene Product merupakan citra satelit dalam satu scene perekaman yang berukuran 1 x 2,5 km. Berbeda dengan jenis data original Collect Product, untuk data original Citra Satelit SkySat proses pengolahannya dilakukan sedari awal oleh Map Vision Indonesia.
Dengan area cakupan yang kecil per scene-nya (hanya seluas 2,5 km2), maka proses pengolahan jenis data original Citra Satelit SkySat Scene Product akan memakan waktu lebih lama dibandingkan pengolahan citra satelit resolusi sangat tinggi dari vendor lainnya terutama jika citra satelit yang mencakup area order mempunyai tanggal perekaman yang berbeda–beda.
- Lama pengolahan data original Citra Satelit SkySat tergantung dari jumlah scene yang digunakan dan tingkat kesulitan pengerjaannya (misal dilakukan cloud remove, haze removal, dan lain sebagainya). Estimasi waktu pengolahan akan disampaikan pada Quotation Order yang akan dikirimkan kepada pihak customer;
- Luasan minimal order untuk mapping dari data olahan Citra Satelit SkySat yakni 10 km2;
- Lama proses mapping (interpretasi dan digitasi) dari data hasil olahan Citra Satelit SkySat, tergantung tampilan skala yang diinginkan, dimana untuk Citra Satelit KOMPSAT 2 mempunyai skala maksimal lazimnya pada skala 1 : 2.500 (untuk data olahan Citra Satelit SkySat dengan resolusi spasial kelas 50 cm) dan 1 : 3.500 (untuk data olahan Citra Satelit SkySat dengan resolusi spasial kelas 65 cm). Estimasi waktu mapping akan disampaikan pada Quotation Order yang akan dikirimkan kepada pihak customer;
- Untuk pemesanan data original Citra Satelit SkySat, yang dapat disertai dengan pengolahan dan mapping, Anda dapat menghubungi kami dengan klik tombol menuju WA admin kami di bawah ini:
Alur Pembelian dan atau Pengolahan serta Mapping Citra Satelit SkySat
Untuk melakukan pembelian dan atau yang disertai pengolahan dan juga mapping data Citra Satelit SkySat adalah sebagai berikut:
1). Silahakan kirimkan data area order sesuai dengan aturan order dari pihak vendor dalam format Shapefile (.shp), Google Earth files (.kml atau .kmz), CAD files (.dwg atau .dxf), atau titik–titik koordinat dalam sistem proyeksi Geodetik atau UTM, dengan datum WGS 84.
Selain itu, pihak customer memberikan informasi terkait spesifikasi citra satelit yang diinginkan seperti range kelas resolusi spasial atau kelas resolusi spasial yang spesifik, range data perekaman atau tanggal perekaman yang spesifik, resolusi spektral, sudut perekaman, level data citra satelit, jenis pengolahan, serta hal lainnya.
Jika Anda tidak mempunyai data area order dengan format-format data yang telah disebutkan di atas serta masih bingung terkait spesifikasi citra satelit yang harus digunakan sesuai kebutuhan dan anggaran yang dimiliki, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan kami.
Pengiriman area order atau konsultasi pembuatan area order beserta spesifikasi data citra satelit yang hendak diorder dapat dilakukan melalui nomor WA: 0878 2292 5861 atau melalui e–mail: mapvisionindonesia@gmail.com;
2). Setelah kami menerima data area order, kami akan melakukan pengecekan terhadap area order. Jika belum memenuhi persyaratan bentuk area order sesuai ketentuan dari pihak vendor maka akan dilakukan pembuatan area order baru yang sesuai ketentuan pihak vendor. Pembuatan area order baru dapat dilakukan pihak kami atau dari pihak customer-nya sendiri;
3). Setelah bentuk area order sesuai dengan ketentuan pihak vendor, maka kami akan memberikan informasi total harga untuk pembelian dan atau yang disertai pengolahan serta mapping data citra satelit.
Jika kesepakatan harga sudah tercapai, maka selanjutnya kami akan melakukan pengecekan ketersediaan data citra satelit yang meng–cover area order sesuai dengan spesifikasi yang Anda inginkan. Jika data citra satelit yang meng-cover area order tersedia, kami akan mengirimkan quicklook atau preview data citra satelit yang mencakup area order beserta quotation order-nya.
Dalam quotation order akan kami sampaikan kembali informasi berupa harga total pembelian dan atau yang disertai pengolahan data original citra satelit dan juga mapping dari data citra satelit hasil olahan, estimasi waktu data original citra satelit akan tersedia, estimasi waktu pengolahan data original citra satelit setelah datanya tersedia, estimasi waktu mapping dari data citra satelit hasil pengolahan, serta beberapa informasi terkait lainnya;
4). Jika Anda sudah setuju dengan quicklook dan quotation order yang kami kirimkan, maka silahkan melakukan pembayaran DP minimal 70% untuk pembelian yang disertai pengolahan data original citra satelit dan atau dengan mapping dari data citra satelit hasil olahan.
Jika Anda hanya melakukan pembelian data originalnya saja, maka harus dilakukan pembayaran penuh atau 100% dari harga total;
5). Estimasi waktu data original tersedia antara 3 hari hingga maksimal 7 hari dari hari pembayaran dilakukan;
6). Estimasi waktu pengolahan data original citra satelit sesudah data originalnya tersedia, tergantung dari jumlah scene/tanggal perekaman yang mencakup area order, luasan area order, hingga tingkat kesulitan pengolahan. Informasi mengenai estimasi waktu pengolahan data original citra satelit akan diinformasikan juga pada quotation order;
7). Estimasi waktu pengerjaan mapping dari data citra satelit hasil olahan tergantung detail output yang ingin dihasilkan, serta hal lainnya. Informasi mengenai estimasi waktu pengolahan data original citra satelit akan diinformasikan juga pada quotation order;
8). Jika pekerjaan telah selesai dilakukan, maka kami akan mengirimkan preview tampilan data original citra satelit atau yang disertai preview hasil pengolahannya dan atau yang disertai juga dengan mapping, beserta invoice untuk pelunasan sisa pembayaran. Pelunasan maksimal dilakukan 3 hari setelah Anda menerima invoice tersebut.
Data original dan atau yang disertai dengan pengolahannya, akan kami kirimkan setelah pelunasan telah dilakukan, atau dapat juga dilakukan secara Cash on Delivery (CoD) di wilayah Kota Bandung dan sekitarnya.
Jika terdapat informasi alur pembelian dan atau yang disertai pengolahan di atas yang belum Anda pahami, Anda dapat konsultasi kepada kami pada nomor WA berikut: 0878 2292 5861.
***
Sekian postingan kali ini mengenai Satelit SkySat. Semoga bermanfaat, dan juga jangan lupa untuk share postingan ini di media sosial Anda, supaya kawan Anda yang sedang membutuhkan informasi ini dapat mengetahuinya.
POSTINGAN MENARIK LAINNYA:
1). [Tutorial] Pansharpening Citra Satelit Landsat 9 di QGIS
2). [Tutorial] Membuka File Geodatabase di QGIS versi 3.x
3). [Tutorial] Menampilkan Informasi Cuaca di QGIS
4). [Tutorial] Cara Memperoleh Anotasi di Google Maps
5). [Tutorial] Membuat Area Buffer dalam Beberapa Radius Menggunakan QGIS
