Map Vision Indonesia

JUAL DEM

DSM IFSAR

Jual DEM berbagai resolusi dan akurasi

Map Vision Indonesia menjual dan atau melakukan pengolahan data Digital Elevation Model (DEM) dari beragam vendor dengan berbagai resolusi dan akurasi, yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1). WorldDEM 12m dari Airbus Defence & Space;

2). WorldDEM Neo 5m dari Airbus Defence & Space;

3). Elevation1 1m dari Airbus Defence & Space;

4). Elevation4 4m dari Airbus Defence & Space;

5). Vricon 5m dari Maxar Technologies;

6). Vricon 0.5m dari Maxar Technologies;

7). IFSAR 5m dan 6m dari InterMap.

Untuk pemesanan dan konsultasi, Anda dapat menghubungi kami pada media berikut:

Nomor WA: 0878 2292 5861

Email: mapvisionindonesia@gmail.com atau cs@mapvisionindo.com

Alur Pemesanan Pembelian dan Pengolahan DEM

Bagi Anda yang saat ini hendak membeli data DEM dan atau yang disertai pengolahannya, berikut tata caranya:

1). Silahkan kirim area order atau Area of Interest (AoI) yang Anda miliki ke alamat email: mapvisionindonesia@gmail.com atau melalui nomor WA: 0878 2292 5861;

Area order sebaiknya berupa data vektor dalam bentuk polygon dengan format Shapefile (.shp), atau Google Earth files (.kml atau .kmz), atau CAD files (.dwg atau .dxf), dengan sistem proyeksi Geodetik/Geografik atau UTM, dengan datum WGS 84;

Untuk data area order dengan sistem proyeksi UTM, yang perlu didefinisikan kembali zona-nya, silahkan Anda informasikan kepada kami berada pada zona berapa area order tersebut atau setidaknya berada pada kota atau kabupaten mana;

Harap memperhatikan persyaratan luasan minimal order serta bentuk area order dengan jarak antar verteks dan lebar ke segala arah yang sesuai ketentuan dari masingmasing data DEM yang hendak diorder. Informasi mengenai hal tersebut dapat dilihat pada masingmasing page dari data DEM (menyusul – untuk sementara informasi terkait ketentuan order masing-masing data DEM dapat Anda ketahui dengan chat kami melalui nomor WA: 0878 2292 5861);

Mohon informasikan juga jenis data DEM atau spesifikasi data DEM yang Anda inginkan, seperti tingkat resolusi spasial, akurasi, sumber data DEM, serta lain sebagainya;

2). Kami akan melakukan pengecekan terhadap area order yang Anda kirimkan. Jika ternyata area order belum sesuai dengan ketentuan order, maka nantinya kami akan menginformasikannya kepada Anda. Area order baru yang sesuai dengan ketentuan order dapat dibuat oleh pihak kami atau Anda;

Jika Anda belum memiliki data area order dan bingung bagaimana cara membuatnya, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan kami melalui nomor WA: 0878 2292 5861;

3). Berikutnya kami akan menginformasikan kepada Anda total harga pembayaran orderan.

Jika Anda setuju, maka selanjutnya kami akan melakukan pengecekan data DEM yang tersedia pada area order sesuai dengan spesifikasi yang Anda inginkan.

4). Jika data DEM tersedia, maka berikutnya kami akan mengirimkan quicklook/preview data DEM pada area order beserta quotation order-nya;

5). Setelah Anda menerima quotation order, silahkan lakukan pembayaran secara penuh (100% di muka) sesuai dengan yang tertera pada quotation order.

6). Estimasi waktu data original tersedia dan atau beserta data hasil olahannya, akan kami informasikan pada quotation order dan akan kami informasikan kembali setelah pembayaran Anda lakukan;

7). Jika data original sudah tersedia dan atau beserta data hasil olahannya, maka kami akan mengirimkan link download untuk mengunduh (download) data tersebut, yang akan kami upload di Google Drive atau Dropbox. Selain itu kami juga akan mengirimkan data yang disimpan pada USB atau hardisk eksternal ke tempat Anda menggunakan jasa kurir.

Pengertian DEM (Digital Elevation Model)

Digital Elevation Model (DEM) secara sederhananya merupakan model yang memperlihatkan tampilan relief atau topografi suatu wilayah dalam bentuk data raster.

Data DEM sebagian besarnya diperoleh dari hasil perekaman wahana yang menggunakan sensor aktif.

Sensor aktif sendiri merupakan sensor yang menghasilkan sumber tenaga yang berasal dari sensor itu sendiri dan tidak mengandalkan sumber tenaga dari luar seperti dari matahari.

Kelebihan penggunaan sensor aktif yakni kemampuannyamenembusawan, sehingga tampilan citra yang dihasilkan bebas dari awan. Selain itu, berhubung sumber tenaga yang berasal dari sensor itu sendiri, maka perekaman dapat dilakukan kapan saja bahkan ketika malam hari – sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh satelit dengan sensor pasif yang mengandalkan sumber tenaga dari matahari.

Beberapa teknologi yang digunakan pada satelit dengan sensor aktif antara lain yakni teknologi Radio Detection and Ranging (RADAR) dan laser.

Saat ini hasil pengembangan teknologi RADAR di bidang pemetaan yang paling banyak digunakan yaitu Synthetic Aperture Radar (SAR) dan Interferometric Synthetic Aperture Radar (IFSAR), sedangkan untuk penggunaan teknologi laser yaitu pemakaian teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR).

Sebagai contohnya, data WorldDEM Neo yang mempunyai resolusi spasial 5 meter merupakan data DEM hasil pengolahan lebih lanjut dari citra satelit yang direkam oleh Satelit TanDEMX dan TerraSARX melalui penggunaan teknologi RADAR.

WorldDEM Neo di Wilayah Vietnam

WorldDEM Neo di Wilayah Vietnam
(Image Copyright: Airbus Defence & Space)

Data DEM lain yang diperoleh dari sensor aktif yang cukup populer penggunaannya di Indonesia yakni data IFSAR dari Intermap.

IFSAR InterMap

Contoh Tampilan Data IFSAR dari InterMap yaitu NEXTMap 5 dengan Resolusi Spasial 5 Meter. Dari Kiri ke Kanan Merupakan data Digital Terrain Model (DTM), Digital Surface Model (DSM), dan Orthorectified Radar Imagery (ORI) dari NEXTMap 5
(Image Copyright: InterMap)

Selain itu data DEM dapat diperoleh juga dari hasil pengolahan citra yang direkam dari satelit yang menggunakan sensor pasif, seperti misalnya Satelit WorldView1, Satelit Pleaides1A, serta yang lainnya.

Untuk mendapatkan data DEM dari data citra satelit sensor pasif, diperlukan setidaknya dua citra satelit pada posisi perekaman yang berbeda dan lebih baiknya pada tiga posisi perekaman yang berlainan (nadir, backward, dan forward) yang sebaiknya pada tanggal perekaman yang sama (biasa disebut dengan citra satelit stereo), dengan tampilan citra satelit yang harus bebas dari awan.

Citra Satelit TriStereo Pleiades-1A

Citra Satelit TriStereo Pleaides1A dengan Resolusi Spasial Kelas 50 cm. Perhatikan Perbedaan Tampilan Sisi Perekaman Objek pada Tiga Citra Satelit tersebut
(Image Copyright: Airbus Defence & Space)

DSM dari Hasil Pengolahan Citra Satelit TriStereo Pleiades-1A

DEM (dalam hal ini DSM) hasil Pengolahan Data Citra Satelit TriStereo Pleiades-1A

Berhubung satelit dengan sensor pasif tidak dapatmenerobosawan, maka tampilan citra satelit hasil perekaman seringkali diliputi awan (ketika satelit melakukan perekaman pada area yang berawan), dan hal tersebut yang menyebabkan tidak terlalu mudah mendapatkan citra satelit bebas awan yang diperlukan dalam pengolahan untuk memperoleh data DEM (walau dapat diakali dengan pengolahan berupa penghilangan awan menggunakan data citra satelit pada tanggal perekaman lain yang bebas awan – namun hal tersebut juga tidak terlalu mudah dilakukan terutama perihal ketersediaan data citra satelit stereo yang sangat terbatas).

Contoh data DEM yang diperoleh dari hasil pengolahan data citra satelit stereo dari sensor pasif antara lain Vricon dengan resolusi spasial 5 meter dan 0.5 meter, yang dihasilkan dari hasil pengolahan citra satelit stereo milik perusahaan Maxar Technologies (WorldView1, WorldView2, WorldView3, WorldView4, GeoEye1, dan QuickBird).

Tampilan 3D DSM Vricon

Contoh Tampilan DEM (dalam hal ini DSM) Vricon
(Image Copyright: Maxar Technologies)

Tampilan 3D DTM Vricon

Contoh Tampilan DEM (dalam hal ini DTM) Vricon
(Image Copyright: Maxar Technologies)

Contoh lain, produk DEM Elevation1 dengan resolusi spasial 1 meter, dan Elevation4 dengan resolusi spasial 4 meter, dari perusahaan Airbus Defence & Space, yang diperoleh melalui hasil pengolahan data Citra Satelit Stereo Pleiades1A atau Pleiades1B.

Video di atas memperlihatkan animasi perbedaan tingkat resolusi spasial dari Produk DEM yang dimiliki Airbus Defence & Space, mulai dari Elevation30, WorldDEM, Elevation10, Elevation8, Elevation4, dan Elevation1.

Perbedaan DEM, DTM, dan DSM

Terdapat penggunaan istilah selain DEM untuk sebuah model data topografi digital yakni DSM dan DTM.

Digital Surface Model (DSM)

DSM atau Digital Surface Model merupakan model data digital yang memperlihatkan topografi suatu wilayah termasuk dengan berbagai objek yang ada di atas permukaan tanah, seperti objek buatan manusia (bangunan, jembatan, dan lain sebagainya) ataupun objek alami seperti pepohonan.

Data DSM banyak digunakan untuk kepentingan perencanaan tata ruang sebuah wilayah, deteksi perubahan penggunaan lahan, sumber data masukkan untuk proses orthorektifikasi data citra satelit, serta pemanfaatan lainnya.

Digital Terrain Model (DTM)

DTM atau Digital Terrain Model merupakan model data digital yang memperlihatkan topografi suatu wilayah tanpa beragam objek yang ada di atas permukaan tanah (bare earth).

Data DTM diperoleh dari hasil pengolahan lebih lanjut dari data DSM, dengan menghilangkan berbagai objek buatan manusia (man made) ataupun natural, dengan tujuan untuk mendapatkan nilai ketinggian hanya permukaan tanahnya saja.

Data DTM banyak digunakan untuk aplikasi di bidang teknik sipil (seperti desain pembuatan jalan, perhitungan volume cut and fill untuk pekerjaan tanah, dan lain sebagainya), pengelolaan sumber daya alam, perencanaan dan pelaksanaan operasi militer (seperti pembuatan tampilan 3D topografi atau medan sebuah wilayah untuk mengenal area pertempuran), serta banyak lainnya.

Untuk memudahkan dalam memahami perbedaan antara data DSM dengan DTM, berikut ilustrasi mengenai kedua data tersebut:

Perbedaan antara data DSM dengan

Perbedaan antara data DSM dengan DTM
(Sumber Gambar: https://www.satpalda.com/blogs/3d-landscape-dsmdtm-service)

Terlihat dari gambar di atas, data DSM mengikutsertakan juga ketinggian berbagai objek di atas permukaan tanah seperti rumah dan juga pepohonan, sedangkan DTM menghilangkan ketinggian beragam objek tersebut.

Perbedaan data DTM dan DSM dapat kita kenali dengan mudah melalui tampilan 3D kedua data tersebut, seperti contohnya dapat kita lihat kembali tampilan 3D data DSM dan DTM dari Vricon berikut:

Tampilan 3D DSM Vricon

Tampilan 3D data DSM dari Vricon
(Image Copyright: Maxar Technologies)

Tampilan 3D DTM Vricon

Tampilan 3D data DTM dari Vricon
(Image Copyright: Maxar Technologies)

Terlihat dengan jelas, data DSM dari Vricon di atas mengikutsertakan berbagai bangunan tinggi, stadion, serta beragam objek lain di atas permukaan tanah, yang dapat kita identifikasi dari bentuk objek tersebut.

Sebaliknya, data DTM memperlihatkan tampilanpolostanpa beragam objek tersebut, dan hanya menunjukkan topografi permukaan tanah di wilayah tersebut.

Istilah DEM sendiri sebenarnya lebih merujuk kepada data DTM, namun saat ini pemakaian istilah DEM banyak digunakan untuk menunjukkan model data digital topogorafi, baik itu DTM ataupun DSM.

%d bloggers like this: