Last Updated on April 18, 2024 by Map Vision Indonesia
Pada tanggal 26 Maret 2024 yang lalu, musibah terjadi di Kota Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, dimana Jembatan Francis Scot Key yang telah berdiri sepanjang 47 tahun lamanya, ambruk dihantam Kapal Kontainer MV Dali yang berbendera Singapura.
Selain menyebabkan ambrolnya jembatan yang membentang di muara Sungai Patapsco tersebut, kejadian nahas itu membuat kendaraan yang tengah berada di jembatan tersebut jatuh ke sungai, dengan 6 orang dikabarkan hilang dan kemungkinan besar telah meninggal dunia.
Citra satelit dari Maxar Intelligence memperlihatkan keadaan sebelum dan sesudah jembatan tersebut hancur:
Sebelum Kapal MV Dali menghantam jembatan, kapal mengalami mati listrik yang terjadi saat tengah malam, yang menyebabkan berbagai alat elektronik dan terutamanya mesin kapal berhenti berjalan.
Dalam kondisi gelap gulita, nakhoda dan awak kapal berusaha mengatasi masalah ini, namun sayangnya walau diyakini generator darurat telah berfungsi kembali, akan tetapi mesin kapal tidak dapat beroperasi seperti sedia kala.
BACA JUGA:
1). Dua Satelit WorldView Legion Siap Meluncur
2). 2023 dalam Citra Satelit (Bagian 1)
3). Roket Tidak Berfungsi Semestinya, Satelit Pleiades Neo Gagal Mengorbit
Nakhoda akhirnya mengeluarkan seruan mayday sekitar hampir jam 01:30 waktu setempat, untuk memberi tahu pihak berwenang bahwa kapal kehilangan kendali dan dalam waktu tidak lama lagi akan menghantam Jembatan Francis Scott Key. Pemberitahuan yang sangat vital, karena melalui hal tersebut, otoritas setempat mampu menghindarkan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah lebih banyak dengan penghentian arus kendaraan menuju jembatan.
Jembatan yang memiliki kapasitas menampung 31 ribu mobil dalam sehari itu akhirnya kolaps karena salah satu tiap penopangnya dihantam kapal kontainer seberat 105 ton tersebut, yang rencananya hendak berlayar menuju Kolombo, Sri Lanka.
Seluruh awak Kapal MV Dali yang semuanya berasal dari India berhasil selamat dari musibah tersebut, namun 6 orang yang diyakini beberapa diantaranya merupakan para pekerja jembatan, sebagian sudah ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dan sebagian lainnya masih belum ditemukan – akan tetapi diprediksi juga telah meninggal dunia dalam insiden itu mengingat suhu air sungai yang rendah (8 derajat celcius) dan waktu penyelamatan yang telah berlalu terlalu lama.
Sampai dengan tanggal 16 April 2024, empat jasad sudah ditemukan, dengan identitas korban meninggal yang terakhir ditemukan, tidak diungkap ke publik atas permintaan keluarga.
Jasad korban ketiga ditemukan pada awal bulan April 2024. Korban bernama Maynor Yasir Suazo-Sandoval, 38 tahun, yang merupakan pekerja konstruksi jembatan.
Dua jasad korban lain yang terenggut nyawanya yaitu Dorlian Ronial Castillo Cabrera, 26 tahun, asal Guatemala dan Alejandro Hernandez Fuentes, 35 tahun, asal Meksiko, ditemukan pada tanggal 27 Maret 2024, pada kendaraan yang telah jatuh ke sungai.
Penyelidikan oleh aparat hukum terkait kecelakaan ini tengah berlangsung, dimana jika terdapat kemungkinan kelalaian berupa apakah sebelumnya memang para awak kapal mengetahui potensi terjadinya masalah mekanik, maka kejadian ini akan dimasukkan dalam kategori peristiwa kriminal dan akan diseret menuju meja hijau.
Citra Satelit Resolusi Sangat Tinggi dari Maxar Intelligence
Citra satelit yang diperlihatkan pada peristiwa hancurnya Jembatan Francis Scott Key merupakan citra satelit resolusi sangat tinggi dari Maxar Intelligence (dulu bernama Maxar Technologies).
Sampai dengan saat ini, terdapat 4 (empat) satelit observasi bumi milik Maxar Intelligence yang beroperasi yaitu WorldView-1, WorldView-2, WorldView-3, dan GeoEye-1.
WorldView-1 merupakan satelit yang menghasilkan citra pankromatik (berwarna hitam putih) dengan resolusi spasial kelas 50 cm (0,5 m).
Pembahasan lanjutan mengenai Citra Satelit WorldView-1 dapat Anda simak pada link berikut ini: |
Berbeda dengan generasi pertama dari Satelit WorldView, untuk generasi keduanya yaitu Satelit WorldView-2 menghasilkan citra berwarna (multispektral) dengan resolusi spasial kelas 50 cm. Citra satelit WorldView-2 tersedia dalam 2 opsi pembelian yakni 4 band (VNIR) dan 8 band (VNIR + 4 band tambahan).
Informasi lebih lengkap mengenai Citra Satelit WorldView-2 dapat Anda ketahui pada link sebagai berikut: |
Memasuki generasi ketiga, Satelit WorldView-3 menghasilkan salah satu citra dengan resolusi tertinggi yang tersedia saat ini dengan resolusi spasial mencapai 31 cm pada keadaan nadir.
Penjelasan lebih komplet mengenai Citra Satelit WorldView-3 dapat Anda pelajari pada link di bawah ini: |
Dan, satelit terakhir yang saat ini beroperasi adalah Satelit GeoEye-1. Satelit yang dikenal sebagai penghasil citra dengan salah satu tampilan warna terbaik ini, menghasilkan citra dengan resolusi spasial kelas 50 cm (0,5 m) dan 40 cm (0,4 m).
Uraian lebih detail mengenai Citra Satelit GeoEye-1 dapat Anda kaji pada link berikut ini: |
Selain 4 satelit yang masih beroperasi sampai saat ini, Maxar Intelligence juga memiliki 3 satelit penghasil citra dengan resolusi sangat tinggi lainnya, namun sudah berhenti bekerja oleh karena usia satelit dan terdapat juga yang mengalami kerusakan.
Dua satelit yakni QuickBird dan Ikonos selesai menjalankan tugasnya pada tahun 2015 karena faktor usia, dan satu satelit lagi yaitu WorldView-4 harus menepi dan tidak dapat melanjutkan misinya dikarenakan mengalami kerusakan pada bagian Control Moment Gyros (CMGs) pada akhir tahun 2018 atau hanya berselang 2 tahun dari awal Satelit WorldView-4 mengangkasa.
Pemaparan lebih lengkap mengenai 3 satelit dari Maxar Intelligence yang sudah berhenti beroperasi, dapat Anda klik pada link–link berikut ini: |
Untuk mengganti satelit-satelit yang telah paripurna menjalankan tugasnya dan juga yang mengalami kerusakan serta bersiap-siap untuk memasuki masa “pensiun” bagi satelit-satelit yang tengah beroperasi saat ini dan juga menghadapi persaingan dari para kompetitornya, Maxar Intelligence saat ini sedang bekerja membuat konstelasi satelit penghasil citra dengan resolusi spasial tertinggi yang tersedia ini secara komersial yakni mencapai 30 cm (0,3 m) pada keadaan nadir yang mereka beri nama Satelit WorldView Legion.
Informasi lebih lanjut mengenai konstelasi Satelit WorldView Legion, bisa Anda simak pada link sebagai berikut: |
Satelit-satelit dari Maxar Intelligence menghasilkan citra dengan resolusi spasial yang sangat tinggi (dari 0,3 m – 1 m), memberikan tampilan detail dari objek-objek di permukaan bumi, yang memudahkan kita dalam pengambilan kebijakan dalam sebuah pekerjaan yang sedang kita lakukan.
POSTINGAN MENARIK LAINNYA:
1). [Tutorial] Membuka File Geodatabase di QGIS versi 3.x
2). [Tutorial] Menampilkan Informasi Cuaca di QGIS
3). [Tutorial] Cara Memperoleh Anotasi di Google Maps
4). [Tutorial] Membuat Area Buffer dalam Beberapa Radius Menggunakan QGIS
5). [Tutorial] Menghitung Volume Data Raster Menggunakan QGIS