Map Vision Indonesia

Set Ketiga Satelit WorldView Legion Berhasil Mengangkasa

Last Updated on February 11, 2025 by Map Vision Indonesia

Peluncuran Satelit WorldView Legion 5 dan 6 menggunakan Roket Pengangkut Falcon-9 v1.2 di Kennedy Space Center pada tanggal 4 Februari 2025

Peluncuran Satelit WorldView Legion 5 dan 6 menggunakan Roket Pengangkut Falcon9 v1.2 di Kennedy Space Center pada tanggal 4 Februari 2025
(Sumber Foto: SpaceX)

UNTUK PEMESANAN DAN ATAU PENGOLAHAN SERTA MAPPING DATA CITRA SATELIT WORLDVIEW LEGION, ANDA DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA MEDIA BERIKUT:
NOMOR TELEPON (WA/TELEPON): 0878 2292 5861 (XL)
E-MAIL: mapvisionindonesia@gmail.com atau cs@mapvisionindo.com

Bertempat di Pusat Antariksa John F. Kennedy (Kennedy Space Center), set ketiga dari konstelasi Satelit WorldView Legion yakni WorldView Legion 5 dan 6, berhasil meluncur menuju angkasa pada tanggal 4 Februari 2025, pukul 18:13 waktu setempat.

Seperti 4 Satelit WorldView Legion lainnya yang saat ini tengah beroperasi, peluncuran menggunakan roket pengangkut Falcon9 v1.2, milik perusahaan Elon Musk – Space X.

Kontainer pengiriman Dua Satelit WorldView Legion saat tiba di Fasilitas Pemrosesan Muatan SpaceX di Kota Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat

Kontainer pengiriman Dua Satelit WorldView Legion saat tiba di Fasilitas Pemrosesan Muatan SpaceX di Kota Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat
(Sumber Foto: Maxar)

Sama halnya dengan Satelit WorldView Legion 3 & 4, untuk Satelit WorldView Legion 5 & 6 akan berada pada MidInclination Orbit (MIO), namun akan berbeda posisi 45 derajat dari posisi Satelit WorldView Legion 3 & 4.

Penempatan satelit pada MIO akan membuat satelit mengorbit pada garis lintang tengah Bumi dan bukan kutub. Keunggulan satelit beredar pada MIO yaitu waktu kembali (revisit time) ke tempat semula lebih cepat, hal ini merupakan solusi dari pihak perusahaan untuk bisa memberikan data citra satelit teranyar lebih cepat lagi.

Konstelasi Satelit Resolusi Tertinggi Paling Banyak

Kesuksesan peluncuran Satelit WorldView Legion 5 & 6 menambah jumlah satelit pada konstelasi Satelit WorldView Legion menjadi total 6 satelit.

Rencana awalnya sendiri, konstelasi Satelit WorldView Legion akan terdiri atas 6 satelit atau harusnya peluncuran 2 Satelit WorldView Legion 5 & 6 ini merupakan yang terakhir, namun ternyata berdasarkan keterangan resmi terbaru dari pihak Maxar selaku perusahaan pembuat Satelit WorldView Legion, menyatakan bahwa nantinya jumlah keseluruhan dari Satelit WorldView Legion yaitu sebanyak 10 satelit, dengan 4 satelit berada pada orbit MIO dan 6 satelit sisanya pada orbit Sunsynchronous (sinkron matahari). Dengan demikian masih ada 4 satelit tersisa yang akan menyusul untu melengkapi keseluruhan konstelasi Satelit WorldView Legion.

Proses Pembuatan Satelit WorldView Legion di Pabrik Maxar Space System yang berada di Kota Palo Alto, California, Amerika Serikat

Proses Pembuatan Satelit WorldView Legion di Pabrik Maxar Space System yang berada di Kota Palo Alto, California, Amerika Serikat
(Sumber Foto: Maxar Space System)

6 Satelit WorldView Legion ini menciptakan sebuah konstelasi dengan jumlah satelit terbanyak untuk sebuah satelit observasi Bumi penghasil citra dengan kelas resolusi spasial tertinggi untuk kepentingan komersial. Satelit WorldView Legion menghasilkan citra dengan resolusi spasial kelas 0,3 meter atau 30 cm, dan terdiri atas 8 band (Red, Green, Blue, Near InfraRed, Coastal, Yellow, Red Edge 1, dan Red Edge 2).

BACA JUGA:

1). 2 Satelit WorldView Legion Lainnya Berhasil Mengangkasa

2). Citra Satelit Pertama dari WorldView Legion (Bagian I)

3). Citra Satelit Pertama dari WorldView Legion (Bagian II)

4). Akhirnya, Satelit WorldView Legion Resmi Mengangkasa

5). Dua Satelit WorldView Legion Siap Meluncur

Rival Maxar dalam perebutan dominasi pangsa pasar citra satelit resolusi sangat tinggi yaitu Airbus Defence & Space saat ini sendiri hanya mempunyai 2 Satelit Pleiades Neo selaku satelit penghasil citra dengan resolusi spasial kelas 0,3 meter (30 cm), setelah dari rencana semula konstelasi akan terdiri atas 4 satelit, akan tetapi 2 Satelit Pleiades Neo mengalami kegagalan peluncuran. Namun, menariknya dari kegagalan tersebut malah membuat Airbus Defence & Space mengubah rencananya, dengan akan membuat Satelit Pleiades Neo generasi terbaru yang diberi nama Pleiades Neo Next yang nantinya akan menciptakan konstelasi satelit observasi Bumi penghasil citra dengan kelas resolusi spasial tertinggi untuk keperluan komersial yakni 0,2 meter (20 cm). Sesuatu langkah yang entah apakah akan juga ditiru oleh Maxar untuk menghadang saingannya tersebut ataukah cukup dengan konstelasi Satelit WorldView Legion yang menghasilkan citra dengan resolusi spasial kelas 0,3 m (30 cm).

Melalui jumlah satelit yang banyak ditambah kemampuan kembali ke tempat semula hingga 15 kali dalam sehari, membuat Maxar melalui Satelit WorldView3 dan konstelasi Satelit WorldView Legion mampu menghasilkan citra dengan resolusi spasial kelas 0,3 meter (30 cm) hingga seluas 3,6 juta km2 dalam satu hari atau 4,8 kali lipat lebih banyak ketimbang saat Satelit WorldView3bekerja sendirian”, seperti yang diperlihatkan grafik di bawah ini:

Perbandingan Kapasitas Perekaman dari hanya Satelit WorldView-3 dengan setelah Satelit WorldView Legion Beroperasi

Perbandingan Kapasitas Perekaman dari hanya Satelit WorldView3 dengan setelah Satelit WorldView Legion Beroperasi
(Sumber: Maxar)

Kapasitas perekaman yang meningkat ini juga akan menambah ketersediaan data untuk citra satelit dengan resolusi spasial kelas 0,5 m (50 cm) dari Maxar berhubung Maxar juga menjual data citra satelit dengan resolusi spasial kelas 0,5 m (50 cm) yang bersumber dari hasil resampling data citra satelit dengan resolusi spasial kelas 0,3 m (30 cm). Saat ini sendiri hanya 2 satelit multispektral dari Maxar yang menghasilkan citra pada kelas resolusi spasial 0,5 m (50 cm) yakni GeoEye1 dan WorldView2, sehingga tingkat ketersediaannya dapat dibilang sedikit sekali.

Selain itu, citra satelit dengan resolusi spasial kelas 0,3 m (30 cm) dengan sudut perekaman di bawah 20 derajat juga merupakan sumber data bagi pembuatan citra satelit dengan resolusi spasial kelas 0,15 m (15 cm) yang disebut High Definition (HD) Imagery 15 cm, yang diciptakan menggunakan teknologi canggih yang dikembangkan dan dimiliki oleh Maxar.

POSTINGAN MENARIK LAINNYA:

1). [Tutorial] Membuka File Geodatabase di QGIS versi 3.x

2). [Tutorial] Menampilkan Informasi Cuaca di QGIS

3). [Tutorial] Cara Memperoleh Anotasi di Google Maps

4). [Tutorial] Membuat Area Buffer dalam Beberapa Radius Menggunakan QGIS

5). [Tutorial] Menghitung Volume Data Raster Menggunakan QGIS

Author: Map Vision IndonesiaMap Vision Indonesia merupakan team yang berisikan praktisi di bidang Citra Satelit, Penginderaan Jauh (Remote Sensing), Sistem Informasi Geografis (SIG), serta Pemetaan pada umumnya. Kami telah berpengalaman khususnya mengerjakan ratusan proyek pengadaan dan pengolahan serta mapping data citra satelit berbagai resolusi dari beragam vendor sejak tahun 2013.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: