Map Vision Indonesia

Citra SPOT

Last Updated on July 30, 2020 by Map Vision Indonesia

Citra SPOT

Citra SPOT Berbagai Generasi
(Image Credit: Airbus Defence & Space)

DAPATKAN DATA CITRA SATELIT RESOLUSI SANGAT TINGGI SPOT 7 BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION INDONESIA

UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON (WA/SMS/TELEPON): 0857 2016 4965 | E-MAIL: mapvisionindonesia@gmail.com

Pada postingan ini, kami akan membahas mengenai Citra SPOT yang berasal dari Program Satelit SPOT dari Satelit SPOT yang pertama hingga kelima. Selamat membaca.

***

Kabar mengejutkan datang dari perusahaan Airbus Defence & Space selaku pemilik Satelit SPOT-1 sampai dengan Satelit SPOT-7. Pihak perusahaan mengumumkan bahwa per tanggal 1 Agustus 2020, mereka tidak lagi menjual data Citra Satelit SPOT mulai dari Citra Satelit SPOT-1 hingga Citra Satelit SPOT-5, namun mereka masih menjual untuk produk turunannya seperti SPOTMaps dan Elevation30.

Belum ada penjelasan dari pihak Airbus Defence & Space terkait alasan mereka menghentikan penjualan data Citra Satelit SPOT-1 hingga 5 ini.

Untuk mengenang data Citra Satelit SPOT-1 sampai dengan Citra Satelit SPOT-5 ini, mari kita membahas data citra satelit tersebut.

BACA JUGA:

1). Apa Itu Citra Satelit?

2). Manfaat Penginderaan Jauh dalam Bidang Pertanian

3). Citra Foto Udara

4). Citra Satelit Resolusi Tinggi

5). Citra Satelit Sebelum dan Sesudah Corona Melanda

Jika ingin langsung membaca pada bagian-bagian yang diinginkan, silahkan klik pada bagian sub-judul yang terdapat di Table of Contents:

Sejarah Satelit SPOT

Berita penghentian penjualan Citra Satelit SPOT-1 sampai 5 cukup disayangkan, pasalnya Program Satelit SPOT merupakan salah satu program satelit legendaris selain Program Satelit Landsat, yang telah berjalan selama 34 tahun lamanya.

Keberadaan data arsip Citra Satelit SPOT mulai dari tahun 1986 sangat membantu terutamanya para peneliti untuk mengetahui perubahan yang terjadi di muka bumi ini.

Menurut sejarahnya sendiri sebelum akhirnya menjadi milik perusahaan swasta asal Prancis, Airbus Defence & Space, Program Satelit Systeme Probatoire de l’Observation de la Terre  (SPOT) merupakan proyek bersama antara negara Prancis, Belgia, dan Swedia, di bawah koordinasi Centre National d’Etudes Spatiales (CNES) yang merupakan badan antariksa negara Prancis, yang diinisiasi pada tahun 1970-an.

SPOT-1

Satelit SPOT-1

Ilustrasi Satelit SPOT-1
(Image Credit: CNES)

Satelit SPOT-1 meluncur ke luar angkasa pada tanggal 22 Februari 1986, dengan lokasi peluncuran bertempat di Guiana Space Center, Guyana Prancis, menggunakan roket pengangkut Ariane 1.

Pada Satelit SPOT-1 disematkan dua sensor identik yang bernama Haute Résolution dans le Visible (HRV) yang berarti resolusi tinggi pada spektrum cahaya tampak (visible), yang menghasilkan citra dalam dua moda yakni multispektral dan pankromatik.

Untuk Citra Satelit SPOT-1 moda multispektral terdiri atas 3 band, dengan 2 band berada pada spektrum elektromagnetik cahaya tampak (visible) yakni band hijau dan band merah serta 1 band pada spektrum elektromagnetik inframerah dekat (near infrared), dengan resolusi spasial yang dihasilkan yaitu 20 meter.

Untuk Citra Satelit SPOT-1 moda pankromatik menghasilkan citra satelit yang berada pada julat panjang gelombang 510-730 nm, dengan resolusi spasial yang dihasilkan yakni 10 meter.

Keberadaan dua sensor identik HRV, memungkinkan Satelit SPOT-1 menghasilkan citra stereoskopis untuk sekali rekam.

Sensor HRV Satelit SPOT

Sensor HRV Pada Satelit SPOT
(Sumber Gambar: https://crisp.nus.edu.sg/~research/tutorial/spot.htm)

Setelah beroperasi selama lebih dari 17 tahun lamanya, pada akhir tahun 2003, Satelit SPOT-1 berhenti beroperasi dengan menghasilkan 2.7 juta citra satelit.

Citra Satelit SPOT-1

Citra Satelit SPOT-1 False Color Wilayah Chernobyl, Ukraina, Resolusi Spasial 20 MeterTanggal Perekaman 6 Mei 1986
(Image Copyright: CNES; Distribusi Airbus DS)

SPOT-2

Satelit SPOT-2 mengangkasa pada tanggal 22 Januari 1990, dengan lokasi peluncuran bertempat di Guiana Space Center, Guyana Prancis, menggunakan roket pengangkut Ariane-40 H10.

Roket Pengangkut Ariane-40 H10

Roket Pengangkut Ariane-40 H10 yang Digunakan Untuk Membawa Satelit SPOT-2
(Sumber Gambar: https://space.skyrocket.de/doc_lau_det/ariane-40_h10.htm)

Sensor yang disematkan pada Satelit SPOT-2 sama dengan yang disematkan pada Satelit SPOT-1 yakni dua sensor identik HRV.

Citra satelit yang dihasilkannya pun sama dengan Citra Satelit SPOT-1 yaitu citra satelit multispektral dengan 3 band yang berada pada spektrum elektromagnetik cahaya tampak (visible) dan inframerah dekat (near infrared) dengan resolusi spasial 20 meter serta citra satelit pankromatik dengan 1 band yang berada pada julat panjang gelombang lebih lebar dibandingkan julat pada masing-masing panjang gelombang pada masing-masing band pada citra multispektral.

Setelah hampir 2 dekade “bertugas”, Satelit SPOT-2 berhenti beroperasi pada bulan Juli 2009.

Citra Satelit SPOT-2

Citra Satelit SPOT-2 Plateu Anatolian di TurkiTahun Perekaman 2003
(Image Copyright: CNES 2003; Distribusi Airbus Defence & Space)

SPOT-3

Satelit SPOT-3 meluncur ke luar angkasa pada tanggal 26 September 1993, dengan lokasi peluncuran berlangsung di tempat yang sama dengan lokasi peluncuran Satelit SPOT-1 dan SPOT-2 yakni di Guiana Space Center, Guyana Prancis, menggunakan roket pengangkut Ariane A40 H10 (sama dengan roket pengangkut Satelit SPOT-2).

Bersama dengan Satelit SPOT-1 dan Satelit SPOT-2, Satelit SPOT-3 merupakan generasi pertama dari Program Satelit SPOT. Ketiga satelit tersebut dimasukkan dalam satu generasi karena mempunyai spesifikasi yang sama, yakni penggunaan dua sensor identik HRV dengan citra satelit yang dihasilkan juga mempunyai spesifikasi yang sama.

Spesifikasi Satelit SPOT-1, SPOT-2, dan SPOT-3

Satelit SPOT-3 hanya beroperasi 3 tahun saja,setelah mengalami kerusakan pada sistem stabilisasi.

Citra Satelit SPOT-3

Citra Satelit SPOT-3 Wilayah Chernobyl, UkrainaTahun Perekaman 1996
(Image Copyright: CNES 1996; Distribusi Airbus Defence & Space)

SPOT-4

Satelit SPOT-4

Ilustrasi Satelit SPOT-4
(Image Credit: CNES)

Satelit SPOT generasi kedua dimulai dengan diluncurkannya Satelit SPOT-4 pada tanggal 24 Maret 1998, dengan lokasi peluncuran masih sama dengan tempat peluncuran Satelit SPOT-1 sampai dengan Satelit SPOT-3 yakni di Guiana Space Center, Guyana Prancis, menggunakan roket pengangkut Ariane-40 H10-3.

Pada Satelit SPOT-4 disematkan sensor High Resolution in Visible and Infra Red (HRVIR) yang merupakan hasil peningkatan dari sensor HRV yang digunakan pada Satelit SPOT-1 hingga SPOT-3.

Pada sensor HRVIR terdapat penambahan band gelombang pendek inframerah (shortwave infrared) yang berada pada julat panjang gelombang 1580 – 1750 nm.

Sensor HRVIR hanya menghasilkan citra satelit moda multispektral dalam spektrum elektromagnetik cahaya tampak (visible), inframerah dekat (near infrared), dan gelombang pendek inframerah (shortwave infrared), dengan resolusi spasial 20 meter, sedangkan citra satelit moda pankromatik dengan resolusi spasial 10 meter dihilangkan dan diganti dengan band inframerah yang memiliki resolusi spasial 10 meter dan 20 meter.

Selain disematkan sensor HRVIR, pada Satelit SPOT-4 disematkan pula sensor Vegetation Monitoring Instrument (VMI). Sesuai dengan namanya, sensor ini dirancang untuk melakukan pemantauan vegetasi global, dengan resolusi spasial 1.1 km dan lebar petak sekali perekaman mencapai 2200 km.

Tidak hanya menyematkan dua sensor utama di atas, pada Satelit SPOT-4 juga disematkan instrumen-instrumen sebagai berikut:

  • Doppler Orbitography and Radiopositioning Integrated by Satellite (DORIS) merupakan instrumen eksperimental yang dirancang dan dikembangkan oleh CNES, Groupe de Recherches de Géodésie Spatiale (GRCS), CNRS/Université Paul Sabatier, dan Institut Géographique National (IGN), untuk mengetahui posisi sebuah satelit serta menentukan orbit satelit tersebut.
  • Semiconductor Intersatellite Link Experiment (SILEX) merupakan instrumen percobaan dari European Space Agency (ESA) yang dibuat oleh MMS. Instrumen ini terdiri dari dua terminal optik yakni PAssager SPOT de Técommunication Laser (PASTEL) yang dipasang pada Satelit SPOT-4 dan Payload Optik untuk Eksperimen Satelit Intersatelit (OPALE) yang dipasang pada Satelit Artemis – satelit geostasioner milik ESA. Terminal optik PASTEL mempunyai fungsi untuk mengirimkan data hasil perekaman dari Satelit SPOT-4 menuju Satelit Artemis, sedangkan OPALE mempunyai fungsi mengirimkan data yang diperoleh dari Satelit SPOT-4 menuju Bumi dengan menggunakan Ka-Band.
Citra Satelit SPOT-4

Citra Satelit Pertama yang Ditransmisikan Antara Satelit SPOT-4 Menuju Satelit Artemis Menggunakan Instrumen SILEX
(Image Credit: ESA)

  • un PASsager TEChnologique de SPOT 4 (PASTEC) merupakan instrumen eksperimental untuk mempelajari lingkungan orbital.
  • Polar Ozone and Aerosol Measurement (POAM-III) merupakan instrumen yang dibuat oleh US Naval Research Laboratory (NRL) yang berfungsi untuk mengukur distribusi vertikal ozon di atmosfer, uap air, nitrogen dioksida, dan suhu, menggunakan teknik okultasi surya.

Satelit SPOT-4 berakhir pada bulan Juni 2013, setelah mengorbit 15 tahun lamanya.

Spesifikasi Satelit SPOT-4 (I) Spesifikasi Satelit SPOT-4 (II)

SPOT-5

Satelit SPOT-5

Ilustrasi Satelit SPOT-5
(Image Credit: CNES)

Satelit SPOT-5 diluncurkan pada tanggal 4 Mei 2002 di Guiana Space Center, Guyana Prancis, menggunakan roket pengangkut Ariane-42P H10-3.

Satelit SPOT-5 ini merupakan satelit generasi ketiga dari Program Satelit SPOT dengan mengusung sensor ganda High Resolution Geometric (HRG) yang berbeda dari sensor HRVIR pada Satelit SPOT-4.

Sensor HRG menghasilkan citra satelit dalam dua moda yakni multispektral dan pankromatik.

Untuk moda multispektral mempunyai resolusi spasial 10 meter yang terdiri dari bandband yang berada pada spektrum elektromagnetik cahaya tampak (visible) dan inframerah dekat (near infrared) dan resolusi spasial 20 meter untuk band yang berada pada gelombang pendek inframerah (shortwave infrared).

Untuk moda pankromatik mempunyai resolusi spasial 5 meter dan 2.5 meter (hasil kombinasi dua citra satelit dengan resolusi spasial 5 meter).

Selain sensor ganda HRG, pada Satelit SPOT-5 juga menyematkan instrumen High Resolution Stereoscopic (HRS) yang mampu melakukan perekaman data stereoskopik dalam mode pushbroom dari dua arah yang berbeda di sepanjang lintasan. Aplikasi dari data citra satelit stereo hasil perekaman  instrumen HRS yakni untuk membuat data Digital Elevation Model (DEM).

Pada Satelit SPOT-5 juga disematkan instrumen yang sebelumnya ada pada Satelit SPOT-4 seperti instrumen DORIS serta sensor VMI yang telah mengalami sedikit peningkatan dibandingkan VMI yang dipasang pada Satelit SPOT-4.

Spesifikasi Satelit SPOT-5 (I) Spesifikasi Satelit SPOT-5 (II) Spesifikasi Satelit SPOT-5 (III)

Misi Satelit SPOT-5 berakhir pada tanggal 31 Maret 2015, setelah beroperasi selama 13 tahun lamanya.

Citra Satelit SPOT-5

Citra Satelit SPOT-5 Resolusi Spasial 2.5 Meter Wilayah Gurun Namib di NamibiaTanggal Perekaman 20 Oktober 2006
(Image Copyright: CNES 2006; Distribusi Airbus Defence & Space)

Hal Unik yang Terdapat Pada Citra Satelit SPOT-1 sampai dengan SPOT-5

Jika Anda perhatikan, pada semua sensor utama pada Satelit SPOT, tidak ada band biru. Entah apa yang menjadi kebijakan pihak CNES dan pihak yang terlibat waktu itu, sehingga dari ketiadaan band biru tersebut, kita tidak dapat memperoleh tampilan warna natural yang sebenarnya dari Citra Satelit SPOT-1 hingga Citra Satelit SPOT-5.

Untuk mendapatkan tampilan warna natural dari Citra Satelit SPOT-1 hingga Citra Satelit SPOT-5, biasanya dilakukan pengolahan yang tricky, sehingga tampilannya mendekati kenampakan warna natural.

Perpindahan Program Satelit SPOT dari CNES ke Airbus Defence & Space

Logo Airbus Defence & Space

CNES mengakhiri Program Satelit SPOT sampai dengan Satelit SPOT-5 yang merupakan generasi ketiga dari Program Satelit SPOT. Perusahaan swasta asal Prancis, European Aeronautic Defence and Space Company (EADS), tertarik untuk meneruskan Program Satelit SPOT tersebut dengan berencana meluncurkan Satelit SPOT generasi keempat.

EADS akhirnya merealisasikan keinginan tersebut melalui anak perusahaannya yang bernama Astrium, dimana pada bulan Juli 2008, mereka membeli 81 persen saham CNES di Perusahaan SPOT Image yang merupakan perusahaan yang bertindak sebagai operator dalam Program Satelit SPOT. Semenjak itu, perusahaan Astrium menjadi pemilik Program Satelit SPOT.

Pada tanggal 9 September 2012, Astrium berhasil meluncurkan generasi keempat Satelit SPOT yakni Satelit SPOT-6 yang dapat menghasilkan citra satelit dengan resolusi spasial 1.5 meter, dengan resolusi spektral 4 band yang berada pada spektrum elektromagnetik cahaya tampak (visible) dan inframerah dekat (near infrared).

Berbeda dengan Satelit SPOT pendahulunya, pada sensor utama yang disematkan pada Satelit SPOT-6 yang bernama New AstroSat Optical Modular Instrument (NAOMI) terdapat band biru pada julat panjang gelombang 455 – 525 nm. Hadirnya band biru membuat kita dapat melakukan kombinasi band yang berada pada spektrum elektromagnetik cahaya tampak (visible) untuk menghasilkan tampilan warna natural sebenarnya pada Citra Satelit SPOT-6.

Pada awal tahun 2014, perusahaan EADS melakukan restrukturisasi dan mengubah nama perusahaan menjadi Airbus Group. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk lebih mengenalkan perusahaan tersebut secara global, berhubung nama salah satu anak perusahaan mereka yakni Airbus lebih populer dibandingkan dengan nama perusahaan induknya sendiri.

Restrukturisasi dan perubahan nama perusahaan tidak hanya terjadi pada perusahaan induk, namun juga terhadap anak-anak perusahaan Airbus Group (EADS). Astrium selaku perusahaan pemilik Program Satelit SPOT digabungkan dengan anak perusahaan Airbus Group lain yakni Cassidian dan Airbus Military. Perusahaan hasil merger dari ketiga anak perusahaan tersebut diberi nama Airbus Defence & Space. Mulai sejak itu, Program Satelit SPOT di bawah naungan perusahaan Airbus Defence & Space.

BACA JUGA:

1). Citra Satelit SPOT 6

2). Citra Satelit SPOT 7

Airbus Defence & Space melanjutkan Program Satelit SPOT, dengan meluncurkan kembaran dari Satelit SPOT-6 yakni Satelit SPOT-7 pada tanggal 30 Juni 2014, dengan tempat peluncuran sama dengan tempat peluncuran SPOT-6 yaitu di Satish Damawan Space Center, India, menggunakan roket pengangkut Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV) C23.

Timeline Satelit SPOT

Timeline Program Satelit SPOT
(Image Credit: ESA)

Bagaimana Cara Memperoleh Citra Satelit SPOT?

Sesuai dengan pengumuman dari perusahaan Airbus Defence & Space, mulai tanggal 1 Agustus 2020, mereka tidak lagi menjual data Citra Satelit SPOT-1 hingga SPOT-5, namun untuk produk turunannya seperti SPOTMaps dan Elevation30, serta untuk Citra Satelit SPOT-6 dan Citra Satelit SPOT-7, kita dapat mengordernya seperti biasa.

Produk Citra Satelit SPOT-6 dan SPOT-7 merupakan data citra satelit komersial yang dapat diperoleh siapa saja baik itu instansi pemerintahan, perusahaan swasta, institusi pendidikan, bahkan sampai perorangan.

Untuk memperoleh data original Citra Satelit SPOT-6 dan SPOT-7 yang dapat disertai proses pengolahannya, Anda dapat membelinya di Map Vision Indonesia. Kami dari Map Vision Indonesia telah berpengalaman mengerjakan ratusan projek terutamanya pengadaan dan pengolahan data citra satelit optis sejak tahun 2013, termasuk dengan pembelian dan pengolahan data Citra Satelit SPOT-6 dan SPOT-7.

Untuk mengetahui ketersediaan data Citra Satelit SPOT-6 dan SPOT-7 yang mencakup area order, Anda dapat mengirimkan terlebih dahulu data area order dalam format data shapefile (.shp), atau CAD files (.dwg atau .dxf), atau Google Earth files (.kml atau .kmz), atau titik-titik koordinat area order dengan sistem proyeksi UTM atau Geodetik dengan datum WGS 84.

Jika Anda tidak familiar dengan format data area order di atas, maka Anda dapat berkonsultasi dengan kami terlebih dahulu untuk pembuatan area order ataupun dapat bertanya hal lain seputar pembelian dan pengolahan data Citra Satelit SPOT-6 dan SPOT-7, melalui nomor (WA/SMS/Telepon) berikut:

0857 2016 4965 (INDOSAT) atau 0878 2292 5861 (XL)

Informasi dan Aturan Pembelian Citra Satelit SPOT-6 & SPOT-7

1). Terdapat dua opsi pembelian data Citra Satelit SPOT-6 & SPOT-7 yang dijual sesuai dengan waktu perekamannya yaitu data arsip dan data perekaman baru;

2). Pengertian data original arsip yaitu data original yang sudah tersedia dalam database termasuk dengan data citra satelit yang baru direkam per hari ini, sedangkan data original perekaman baru yaitu data citra satelit pada area yang hendak diorder belum tersedia sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pihak customer seperti tingkat tutupan awan (cloud cover), tingkat sudut perekaman (incidence angle), ataupun tanggal perekamannya, sehingga diperlukan pengambilan data baru oleh satelit pada area yang hendak diorder;

3). Terdapat perbedaan harga antara data arsip dengan data perekaman baru. Harga data arsip lebih rendah dibandingkan data perekaman baru;

4). Luasan minimal order untuk pembelian data original arsip yaitu seluas 100 km2, sedangkan untuk data original perekaman baru yaitu seluas 500 km2 dengan jarak antar verteks dan lebar ke segala arah minimal sejauh 5 km;

5). Untuk informasi lebih lanjut terkait harga dan informasi lainnya seputar Citra Satelit SPOT-6 & SPOT-7, Anda dapat menghubungi kami pada nomor (WA/SMS/Telepon) berikut: 0857 2016 4965 (INDOSAT) atau 0878 2292 5861 (XL)

***

Sekian postingan mengenai Citra SPOT, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada postingan kami selanjutnya. Insya Allah.

POSTINGAN MENARIK LAINNYA:

1). [Tutorial] Menampilkan Informasi Cuaca di QGIS

2). [Tutorial] Cara Memperoleh Anotasi di Google Maps

3). [Tutorial] Membuat Area Buffer dalam Beberapa Radius Menggunakan QGIS

4). [Tutorial] Membuka File Geodatabase di QGIS versi 3.x

5). Bagaimana Cara Memperoleh Citra Satelit?

Author: Map Vision IndonesiaMap Vision Indonesia merupakan team yang berisikan praktisi di bidang Citra Satelit, Penginderaan Jauh (Remote Sensing), Sistem Informasi Geografis (SIG), serta Pemetaan pada umumnya. Kami telah berpengalaman khususnya mengerjakan ratusan proyek pengadaan dan pengolahan serta mapping data citra satelit berbagai resolusi dari beragam vendor sejak tahun 2013.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: