Last Updated on February 6, 2023 by Map Vision Indonesia
DAPATKAN DATA CITRA SATELIT LANDSAT 8 BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON: 0857 2016 4965 | E-MAIL: mapvisionindonesia@gmail.com
Semenjak tahun 2015 pihak NASA dan USGS sudah melakukan perencanaan pembuatan calon satelit terbaru mereka yaitu Satelit Landsat 9. Setelah hampir 5 tahun berlalu, proses pengerjaan Satelit Landsat 9 hampir mendekati rampung. Pada akhir Desember 2019, dua sensor pada Satelit Landsat 9 yaitu Operational Land Imager 2 (OLI-2) dan Thermal Infrared Sensor 2 (TIRS-2), keduanya sudah terintegrasi pada wahana, yang dilakukan di Northrop Grumman di Gilbert, Arizona, Amerika Serikat.

Para Insinyur sedang Bekerja pada Wahana Satelit Landsat 9
(Photo Credit: Northrop Grumman)
Foto di atas memperlihatkan para insinyur yang sedang bekerja pada pengerjaan Satelit Landsat 9 yang telah terintegrasi oleh dua sensor yaitu OLI-2 dan TIRS-2. Posisi sensor OLI-2 pada foto terletak pada bagian sebelah kanas atas wahana dan sensor TIRS-2 pada bagian sebelah kiri atas foto.
BACA JUGA:
1). Landsat 9
2). Landsat Data Continuity Mission (Landsat 8)
4). Citra Radar Menunjukkan Area yang Berpotensi Banjir
5). Melihat Pola-Pola Deforestasi Hutan Amazon dari Citra Satelit
Proses pengerjaan dilakukan di ruangan bersih yang merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di di Northrop Grumman di Gilbert, Arizona, Amerika Serikat.

Proses Pemasangan Instrumen TIRS-2 oleh Para Insinyur
(Photo Credit: Northrop Grumman)
Kedua sensor dilindungi oleh sebuah material, supaya tidak terkontaminasi oleh apapun, yang dapat merusak kedua sensor tersebut, seperti dapat dilihat juga pada foto berikut:

Kedua Sensor Ditutupi oleh Sebuah Material
(Photo Credit: Northrop Grumman)
Terlihat dari foto di atas, kedua sensor ditutupi oleh sebuah material. Pada foto tersebut, Sensor TIRS-2 berada pada bagian sebelah kiri atas foto, sedangkan sensor OLI-2 berada pada bagian kanan atas foto.
Bentuk sensor TIRS-2 dan OLI-2 pada Satelit Landsat 9 ini tidak berbeda jauh dengan sensor TIRS dan OLI yang terpasang pada Satelit Landsat 8, seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Sensor TIRS pada Satelit Landsat 8
(Image Copyright: NASA USGS)

Sensor OLI pada Satelit Landsat 8
(Image Copyright: NASA USGS)
Sensor OLI-2 dan TIRS-2 yang disematkan pada Satelit Landsat 9 merupakan bentuk perbaikan dan penyempurnaan dari Sensor OLI dan TIRS pada Satelit Landsat 8, terutamanya pada masa operasi sensor TIRS-2 yang dirancang akan mampu bertahan selama 5 tahun atau 2 tahun lebih lama dibandingkan sensor TIRS yang dipasang di Satelit Landsat 8.
Sensor TIRS pada Satelit Landsat 8 sendiri memang sedikit menimbulkan masalah. Masa operasi sensor TIRS yang hanya 3 tahun, padahal masa operasi Satelit Landsat 8 yang dirancang minimal untuk 5 tahun, membuat terdapat waktu setidaknya sekitar 2 tahun dimana Satelit Landsat 8 tidak merekam permukaan bumi menggunakan sensor TIRS.
Untuk mengatasi hal tersebut, NASA berencana meluncurkan satelit tambahan pada tahun 2019 nanti, yang khusus memasang instrumen TIRS – berbarengan dengan perkiraan habisnya bahan bakar Satelit Landsat 7. Oleh karena itu, fokus utama pada pembuatan Satelit Landsat 9 yaitu perbaikan dan peningkatan dari kualitas sensor TIRS yang nantinya akan disematkan pada satelit, sehingga tidak menimbulkan masalah seperti yang terjadi pada Satelit Landsat 8.
Sensor OLI-2 nantinya akan melakukan pengukuran reflektansi objek-objek yang terdapat di permukaan bumi pada spektrum gelombang elektromgnetik visible (cahaya tampak), Near Infrared (NIR), dan Shortwave Infrared (SWIR). Aplikasi Sensor OLI-2 digunakan untuk pemetaan tutupan lahan secara global, kualitas air, aliran gletser, tingkat kesehatan ekosistem, serta banyak lainnya. Sedangkan untuk Sensor TIRS-2 akan menghasilkan informasi terkait suhu permukaan bumi, yang salah satu aplikasinya dapat digunakan untuk memantau irigasi dan penggunaan air.
Para insinyur selanjutnya akan bekerja mengintegrasikan listrik pada sensor, termasuk mendapatkan daya untuk kedua sensor tersebut, dan menggabungkan perangkat keras (hardware) untuk penanganan data satelit.
Proyek Satelit Landsat 9 merupakan proyek yang dilakukan bersama antara NASA dan USGS. Terdapat pembagian tugas antara NASA dan USGS pada proyek Satelit Landsat 9 ini. NASA bertanggung jawab membuat, meluncurkan, dan melakukan pengujian terhadap Satelit Landsat 9, sedangkan USGS bakal mengambil alih pengoperasian Satelit Landsat 9 setelah mengorbit di angkasa, serta melakukan penyimpanan dan pendistribusian data citra satelit yang dihasilkan oleh Satelit Landsat 9.
Perihal desain dan konstruksi yang merupakan tanggung jawab NASA, pihak NASA melakukan kerjasama dengan perusahaan Orbital ATK (sekarang bernama Northrop Grumman Innovation Systems) pada bulan Oktober 2016. Kontrak kerja bernilai $ 129,9 juta yang dilakukan selama 5 tahun.
Rencana awalnya sendiri, Satelit Landsat 9 akan diluncurkan pada tahun 2023, namun terjadi perubahan jadwal, sehingga kalau tidak ada aral melintang, pada bulan Januari 2021 atau paling lambatnya bulan Juli 2021, Satelit Landsat 9 akan mulai mengangkasa.
Video Terkait:
Sumber:
Landsat 9: The Pieces Come Together: https://landsat.gsfc.nasa.gov/landsat-9-the-pieces-come-together/
POSTINGAN MENARIK LAINNYA:
1). [Tutorial] Menampilkan Informasi Cuaca di QGIS
2). [Tutorial] Cara Memperoleh Anotasi di Google Maps
3). [Tutorial] Membuat Area Buffer dalam Beberapa Radius Menggunakan QGIS
4). [Tutorial] Mengetahui Suhu Permukaan Laut dari Citra Satelit MODIS Menggunakan QGIS
5). [Tutorial] Membuat Efek Bayangan Pada Data Citra Satelit Menggunakan QGIS
Jumat, 17 Januari 2020
