Last Updated on April 9, 2020 by Map Vision Indonesia
DAPATKAN DATA CITRA SATELIT RESOLUSI SANGAT TINGGI WORLDVIEW-3 BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON: 0857 2016 4965 | E-MAIL: mapvisionindonesia@gmail.com
Masyarakat dunia saat ini sedang dilanda ketakutan dengan sebaran Virus Corona yang berawal dari Kota Wuhan di Tiongkok. Belum ditemukannya vaksin untuk menangkal virus bernama resmi Novel Coronavirus (2019-nCoV) ini, ditambah penularan yang terbilang sangat mudah dari orang yang terinfeksi virus tersebut, menjadi sumber kecemasan orang-orang di seluruh dunia.
BACA JUGA:
1). Bye-Bye RapidEye
2). Melihat Lumpur “Abadi” Melalui Citra Satelit
3). Kota Pertama di India yang Direncanakan
Awal mula kejadian ini terjadi ketika banyak orang yang tiba-tiba sakit setelah mengunjungi pasar tradisional makanan laut Huanan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Bahkan yang mengejutkan adalah banyak juga yang secara mendadak jatuh sakit di wilayah Kota Wuhan dengan gejala-gejala yang sama dengan mereka yang sakit setelah kerap kali datang ke Pasar Huanan, walaupun sebenarnya mereka ini tidak pernah ke Pasar Huanan tersebut. Hal tersebut membuat Pasar Huanan akhirnya harus ditutup pada tanggal 1 Januari 2020 untuk dilakukan disinfektasi.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukanlah penyebab orang-orang tersebut jatuh sakit. Kebanyakan dari mereka telah terinfeksi Virus Corona yang berasal dari berbagai hidangan satwa-satwa liar yang ada di Pasar Huanan, sedangkan sebagian besar lainnya yang tiba-tiba sakit namun sebenarnya tidak pernah mengunjungi Pasar Huanan, diyakini telah terinfeksi dari orang-orang yang sebelumnya telah terkena Virus Corona.
Namun terdapat hal menarik lain dari hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet pada tanggal 24 Januari 2020, disebutkan bahwa pasien pertama yang terkena Virus Corona, tidak pernah datang ke pasar tersebut. Akan tetapi untuk pasien yang pertama kali meninggal dunia akibat Virus Corona, disebutkan bahwa pasien tersebut memang sering sekali mendatangi Pasar Huanan. Lantas yang menjadi pertanyaan, kenapa pasien pertama yang terkena Virus Corona tersebut bisa terinfeksi, walaupun dia tidak pernah mengunjungi Pasar Huanan?, dari mana dia bisa terjangkit virus tersebut?.
Virus Corona selanjutnya menyebar secara cepat di wilayah Kota Wuhan dan juga wilayah lainnya di Tiongkok, dan saat ini juga telah menyebar ke 14 negara.
Gejala dan Orang yang Rentan Terkena Virus Corona
Orang-orang yang terindikasi terkena Virus Corona melaporkan gejala-gejala penyakit pernapasan ringan hingga berat. Mulai dari flu, demam, batuk, sesak napas, sakit kepala sampai sakit pernapasan akut.
Sedangkan orang-orang yang rentan terinfeksi Virus Corona yaitu mereka yang mempunyai sistem imun yang sedang lemah, seperti orang tua yang sakit-sakitan ataupun anak-anak. Dan hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya pasien berumur lebih dari 40 tahun yang terindikasi terserang Virus Corona.
Pencegahan Supaya Tidak Tertular Virus Corona
Penularan Virus Corona tergolong sangat mudah. Kita dapat tertular virus tersebut dari kontak fisik dengan orang yang telah terkena Virus Corona, bahkan Virus Corona dapat ditularkan melalui udara yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
Oleh karena itu disarankan menggunakan masker ketika berada di ruang publik. Selain itu, sering mencuci tangan setelah bersentuhan dengan orang lain atau barang-barang yang berada di tempat umum. Dan yang paling penting, terapkan juga pola gaya hidup sehat, supaya daya tahan tubuh kita kuat dan tidak mudah terserang penyakit.
Jumlah Korban dan Negara yang Terinfeksi
Hingga postingan ini dibuat (Senin, 27 Januari 2020), 80 orang telah kehilangan nyawanya, dari total 2737 kasus yang terjadi di seluruh wilayah Tiongkok.
Sedangkan di luar Tiongkok, dilaporkan terjadi 57 kasus yang tersebar di 14 negara yaitu:
1). Vietnam (2 Kasus)
2). Hongkong (8 Kasus)
3). Makau (6 Kasus)
4). Nepal (1 Kasus)
5). Thailand (8 Kasus)
6). Australia (4 Kasus)
7). Korea Selatan (3 Kasus)
8). Jepang (4 Kasus)
9). Prancis (3 Kasus)
10). Amerika Serikat (5 Kasus)
11). Singapura (4 Kasus)
12). Taiwan (4 Kasus)
13). Kanada (1 Kasus)
14). Malaysia (4 Kasus)
Terlihat dari data di atas, kasus terbanyak di luar Tiongkok terjadi di negara Thailand dan Hongkong dengan 8 kasus.
Melihat data di atas juga, Indonesia harus sangat berhati-hati, karena 4 negara tetangga Indonesia di ASEAN yaitu Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura, sudah terinfeksi Virus Corona, dengan total kasus mencapai 20 kasus atau hampir mencapai ½ dari total keseluruhan kasus yang terjadi di luar Tiongkok.
Kabar paling terbaru menyebutkan bahwa terdapat dua pasien suspect Virus Corona di wilayah Bandung Raya, yang saat ini tengah ditangani oleh dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. Sedangkan satu pasien suspect Virus Corona yang sebelumnya ditangani oleh dokter di Rumah Sakit Sulianto Saroso, Jakarta, telah dinyatakan negatif.
Peneliti di John Hopkins University Membuat Peta Online Persebaran Virus Corona
Para peneliti di Center For Systems Science and Engineering (CSSE) di Johns Hopkins University, membuat sebuah peta online sebaran kasus Virus Corona yang terjadi di seluruh dunia, yang dibuat menggunakan aplikasi ArcGIS Online.
Data yang disajikan hampir real time, dengan sumber data peta online tersebut berasal dari World Health Organization (WHO) – organisasi kesehatan dunia PBB,The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), NHC, dan Dingxiangyuan.
Wilayah-wilayah mana saja yang terkena kasus Virus Corona ditunjukkan dengan titik (dot) berwarna merah. Semakin banyak kasus di wilayah tersebut, maka tampilan ukuran titiknya akan semakin besar. Di bagian kanan peta online, terdapat keterangan jumlah kasus masing-masing wilayah yang telah terkonfirmasi beserta jumlah orang yang meninggal dunia akibat Virus Korona.
Tersaji juga jumlah orang yang meninggal dunia, jumlah orang yang telah sembuh, jumlah kasus yang disajikan per negara beserta grafiknya.
Data jumlah kematian akibat Virus Corona (Total Deaths) dan jumlah yang sembuh dari Virus Corona (Total Recovered) dapat kita lihat pada bagian kanan atas tampilan peta online.
Kita juga dapat mengunduh (download) data sebaran kasus Virus Corona dalam bentuk Google Sheet, seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
Seperti terlihat dari gambar di atas, data kasus Virus Corona dapat kita lihat dan unduh dalam bentuk Google Sheet. Dari tabel di atas, terdapat kolom keterangan wilayah yang terkena infeksi (Province/State), negara wilayah tersebut berada (Country/Region), waktu data tersebut didapatkan (Last Update), jumlah kasus yang terkonfirmasi di wilayah tersebut (Confirmed), jumlah orang yang meninggal dunia (Deaths), jumlah orang yang telah sembuh (Recovered), dan jumlah orang yang dicurigai (Suspected).
Anda dapat mengakses peta online tersebut pada link berikut ini:
https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd40299423467b48e9ecf6
Peta online buatan John Hopkins University ini sangat bermanfaat bagi kita untuk mengetahui di wilayah dan negara mana saja sebaran kasus Virus Corona terjadi. Dari informasi tersebut, kita dapat menghindari atau menunda bepergian ke wilayah-wilayah di sebuah negara yang sudah terjangkit Virus Corona, serta mewaspadai para turis dari negara-negara dengan kasus infeksi Virus Corona yang banyak yang masuk ke negara kita.
Semoga wabah mengerikan di awal tahun 2020 ini segera teratasi, dan masyarakat dunia dapat kembali beraktivitas seperti biasanya. Aamiin.
VIDEO TERKAIT:
POSTINGAN MENARIK LAINNYA:
1). [Tutorial] Menampilkan Informasi Cuaca di QGIS
2). [Tutorial] Cara Memperoleh Anotasi di Google Maps
3). [Tutorial] Membuat Area Buffer dalam Beberapa Radius Menggunakan QGIS