Last Updated on February 5, 2020 by Map Vision Indonesia
Tanah Longsor dan Banjir Melanda Madagascar Akibat Hujan Sangat Deras Mengguyur Negara Tersebut
(Photo Credit: BNGRC)
DAPATKAN DATA CITRA SATELIT LANDSAT 8 BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON: 0857 2016 4965 | E-MAIL: mapvisionindonesia@gmail.com
Kalau tidak diangkat menjadi film animasi layar lebar pada tahun 2005 silam, mungkin kita tidak akan terlalu mengenal sebuah negara berbentuk pulau yang bernama Madagaskar. Pulau eksotik dan unik yang terletak di Benua Afrika ini, merupakan pulau terbesar ke empat di dunia setelah Greenland, Papua, dan Kalimantan, dengan luasan 587.041 kilometer persegi.
BACA JUGA:
1). Peta Sebaran Virus Corona dari John Hopkins University
2). Melihat Lumpur “Abadi” Melalui Citra Satelit
3). Kota Pertama di India yang Direncanakan
Madagaskar yang seringkali disebut sebagai benua ke 8 ini, memiliki beragam spesies flora dan fauna yang sangat langka, dimana 80 persen dari spesies tersebut hanya dapat ditemui di Madagaskar, seperti misalnya spesies Lemur Madagaskar. Hal tersebut tidak terlepas dari awal mula Pulau Madagaskar yang bersatu dengan Benua Afrika, kemudian wilayah tersebut terpisah 100 juta tahun yang lalu dari daratan Benua Afrika sehingga membentuk pulau tersendiri. Semenjak itu, spesies flora dan fauna di Madagaskar mengalami evolusi yang berbeda dengan yang terdapat di daratan Benua Afrika.
Citra Satelit Landsat 8 Warna Natural Wilayah Madagaskar Tanggal Perekaman 18 Januari 2017
(Image Copyright: NASA USGS)
Namun musibah besar menimpa pulau indah tersebut, yang terjadi pada akhir bulan Januari 2020 ini. Hujan sangat lebat mengguyur Madagaskar, hingga membuat banyak wilayah di negara tersebut dihantam banjir dan tanah longsor, yang terutamanya terjadi di bagian utara Pulau Madagaskar. Wilayah yang terkena terjangan banjir dan tanah longsor tersebut yaitu Alaotra – Mangoro, Analamanga, Betsiboka, Sofia, Melaky, dan Boeny.
Hingga postingan ini dibuat (3 Februari 2020), dilaporkan 32 orang telah meninggal dunia, 15 orang dinyatakan hilang, dan lebih dari 100 ribu orang harus mengungsi. Pemerintah Madagaskar sudah menyatakan musibah ini sebagai bencana nasional dan meminta bantuan dari dunia internasional.
Lalatiana Andriatongarivo, juru bicara terkait musibah di Madagaskar, berkata bahwa:
“Pemerintah Madagaskar meminta tokoh nasional dan mitra internasional untuk membantu orang-orang Malagasy dengan bantuan darurat, pemulihan dini, rehabilitasi dan rekonstruksi”.
Citra Satelit Menunjukkan Kondisi Sebelum dan Sesudah Banjir
Citra Satelit Landsat 8 warna natural tanggal perekaman 27 Januari 2020 memperlihatkan luapan air sungai bersama dengan sedimennya yang berwarna coklat yang dilihat dari citra satelit, memenuhi Teluk Mahajambe (Helodrano Mahajambe), dan merendam wilayah di sekitarnya, seperti terlihat di bawah ini:
Citra Satelit Landsat 8 Warna Natural Wilayah Madagaskar Tanggal Perekaman 27 Januari 2020
(Image Copyright: NASA USGS)
Berdasarkan Accuweather, curah hujan yang mengguyur Kota Mahajanga dari tanggal 19-25 Januari 2020 sebesar 358 mm (14,09 inci), dan sebesar 592 mm untuk total bulan Januari 2020, padahal normalnya sekitar 292 mm (11,50 inci) dalam satu bulan. Curah hujan lebih dari normal juga terlihat dari data curah hujan wilayah sekitar Bandara Arrachart. Biasanya selama satu bulan dalam musim hujan, wilayah tersebut mempunyai curah hujan sebesar 159 mm (6,25 inci), namun dalam periode dari tanggal 19 hingga 25 Januari 2020, curah hujan mencapai 192 mm (7,55 inci), dan total sepanjang bulan Januari 2020 menembus 495 mm (19,50 inci).
Dari citra satelit yang telah diperbesar, dapat terlihat juga Kota Marovoay, Boney, yang sebagian besar sudah terbenam oleh luapan air. Jalan Raya RN4 dari Antananarivo ke utara juga terendam banjir, yang menghambat bantuan yang akan disalurkan. Banyak toko gandum dan ternak mengalami kerusakan dan terendam banjir, begitu juga dengan area pesawahan yang ikut tergenang oleh air, yang membuat kekhawatiran akan kerawanan pangan serta penurunan gizi di Madagaskar. Perbedaan sebelum kondisi banjir di wilayah tersebut juga dapat dilihat dari Citra Satelit Landsat 8 tanggal perekaman 18 Januari 2017, seperti terlihat di bawah ini:
Citra Satelit Landsat 8 Warna Natural Wilayah Madagaskar Sebelum Terendam Banjir (Tanggal Perekaman 18 Januari 2017) dan Sesudah Terendam Banjir (Tanggal Perekaman 27 Januari 2020)
(Image Copyright: NASA USGS)
Video Terkait:
Sumber:
Flood Waters Overwhelm Northern Madagascar – https://landsat.visibleearth.nasa.gov/view.php?id=146225. Diakses 2 Februari 2020
Negara Pulau Ini Sering Disebut Benua ke-8, Pernah Tahu? #AkuBacaAkuTahu – https://bobo.grid.id/read/081860886/negara-pulau-ini-sering-disebut-benua-ke-8-pernah-tahu-akubacaakutahu?page=all. Diakses 2 Februari 2020
Hujan Deras dan Banjir Tewaskan 31 Orang di Madagaskar – https://gontornews.com/hujan-deras-dan-banjir-tewaskan-31-orang-di-madagaskar/. Diakses 2 Februari 2020
POSTINGAN MENARIK LAINNYA:
1). [Tutorial] Menampilkan Informasi Cuaca di QGIS
2). [Tutorial] Cara Memperoleh Anotasi di Google Maps
3). [Tutorial] Membuat Area Buffer dalam Beberapa Radius Menggunakan QGIS
4). [Tutorial] Membuka File Geodatabase di QGIS versi 3.x
5). [Tutorial] Membuat Efek Bayangan Pada Data Citra Satelit Menggunakan QGIS
Twitter
Facebook