Last Updated on April 4, 2020 by Map Vision Indonesia
DAPATKAN DATA CITRA SATELIT LANDSAT 8 BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON: 0857 2016 4965 | E-MAIL: mapvisionindonesia@gmail.com
Saat ini sedang ramai dibicarakan perihal rencana pemindahan ibu kota negara kita dari Jakarta ke dua kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu alasannya tentu saja kemacetan luar biasa di Jakarta yang membuat kerugian waktu dan ekonomi yang besar.
BACA JUGA:
1). Tambang Terbuka Terbesar di Afrika Selatan
2). Paru-Paru Dunia Terbakar Hebat
3). Satelit Pesaing WorldView-3 Siap Meluncur, Sehari Bisa Merekam Sampai 2 Juta Kilometer Persegi
4). Melihat Lumpur “Abadi” Melalui Citra Satelit
5). Melihat Tempat Berlaga Bintang Sepakbola Dunia di Piala Dunia 2018 (Bagian I)
Dengan alasan kemacetan jugalah, ibu kota baru di salah satu kerajaan yang ada di India waktu itu, berdiri. Jaipur merupakan ibu kota baru bagi Kerajaan Amber kala itu, akibat ibu kota lama yang terletak 11 kilometer dari Jaipur sudah terlalu macet.
Penguasa Kerajaan Amber saat itu, Maharaja Sawai Jai Singh, yang sangat terobsesi dengan bidang ilmu Arsitektur dan juga Astronomi, melakukan perencanaan matang dalam pembangunan Kota Jaipur, dan menjadikannya sebagai kota pertama di India yang direncanakan secara matang. Hal yang luar biasa kala itu, berhubung banyak wilayah di India pada abad pertengahan yang berkembang secara “alami” tanpa perencanaan.
Singh merencanakan Kota Jaipur nantinya sebagai pusat perdagangan, dan menarik sebanyak mungkin investasi bisnis dari luar wilayah Jaipur.
Melalui bantuan arsitek bernama Vidyadhar Bhattacharya, Singh membuat cetak biru Kota Jaipur, berdasarkan doktrin “Vastu Sasthra”. Vastu Sasthra merupakan sistem arsitektur tradisional Hindu yang secara harfiah berarti “ilmu arsitektur”. Vastu didasarkan pada pengamatan bahwa kondisi spasial dan lingkungan tertentu, dapat dikombinasikan selaras dengan unsur-unsurnya, yang merupakan penentu dalam pembangunan tempat tinggal, rumah ibadah, bangunan, taman, serta tata letak lainnya.
Dengan menggunakan prinsip-prinsip Vastu Sasthra, Singh merancang Kota Jaipur dengan sistem seperti grid. Singh membagi kota menjadi 9 kotak, dimana masing–masing kotak melambangkan salah satu benda planet dari astrologi Veda (Vedic astrology), sesuai dengan obsesinya dengan bidang ilmu Astronomi.
Singh juga membangun tembok besar di sekitar kota untuk melindungi dari serangan pihak yang ingin menjajah Kerajaan Amber. Terdapat pintu masuk pada tembok besar tersebut, yang beberapa diantaranya diberi nama benda langit, seperti nama pintu masuk Matahari yang diarahkan ke timur, dan Bulan yang diarahkan ke arah barat.
Kecintaan pada ilmu Astronomi, membuat Singh juga membangun 5 observatorium, dengan 3 observatorium bernama Jantar Mantar, yang berasal dari kata Sanskerta “Yantra” yang artinya instrumen, dan “Mantar” yang berarti formula.
Pada observatorium tersebut, terdapat 20 instrumen astronomi dan jam matahari besar yang disebut Samrat Yantra. Meskipun jam matahari sederhana sudah ada sejak lama, namun instrumen Samrat Yantra ciptaan Singh merupakan instrumen yang sangat penting, karena memberikan hasil pengukuran deklinasi dan koordinat terkait dari benda-benda angkasa lebih akurat dari instrumen yang ada waktu itu.
Di Kota Jaipur juga dibangun sebuah istana bertingkat lima bernama Hawa Mahal, yang dimulai pembangunannya pada tahun 1799. Istana ini dibuat untuk para perempuan keluarga kerajaan yang dilarang menunjukkan diri di hadapan publik tanpa penutup wajah, sehingga mereka dapat beraktivitas sehari-hari di istana tersebut dengan bebas.
Istana Hawa Mahal dibangun menggunakan batu pasir berwarna merah dan pink, yang berbentuk mahkota Dewa Khrisna, yang terdiri dari 953 jendela kecil atau jharokhas, dan dipenuhi dengan ornamen yang menawan.
Kota Jaipur sendiri saat ini dijuluki dengan nama Pink City atau Kota Merah Muda/Pink, merujuk dari banyaknya bangunan bersejarah berwarna pink di Kota Jaipur. Awalnya sendiri bangunan dicat berwarna pink dilakukan untuk menyambut kedatangan Pangeran Wales yang berkunjung pada tahun 1853, atas instruksi langsung Singh. Warna pink dipilih sebagai bentuk sambutan dan keramahtamahan.
Hingga saat ini, Kota Jaipur merupakan salah satu dari sedikit kota dengan berbagai objek yang masih mempunyai tampilan original, yang membuatnya diganjar penghargaan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada bulan Juli 2019 yang lalu.
Sumber Utama:
https://landsat.visibleearth.nasa.gov/view.php?id=145509
Video Terkait:
POSTINGAN MENARIK LAINNYA:
1). [Tutorial] Membuat Tampilan Kontur Lebih Menarik Menggunakan QGIS
2). [Tutorial] Koreksi Atmosferik Citra Satelit Menggunakan QGIS
3). [Tutorial] Membuat Efek Bayangan Pada Data Citra Satelit Menggunakan QGIS
4). [Tutorial] Import Titik-Titik Koordinat di Open Office atau Excel ke QGIS