Map Vision Indonesia

Landsat 7

(Last Updated On: September 3, 2020)
Landsat 7

Landsat 7

DAPATKAN DATA CITRA SATELIT RESOLUSI SANGAT TINGGI LANDSAT 7 BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION

UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON (WA/SMS/TELEPON): 0878 2292 5861 | E-MAIL: mapvisionindonesia@gmail.com

Landsat 7 merupakan satelit yang termasuk ke dalam program National Aeronautics and Space Administration Earth Science Enterprise (NASA’s ESE) – sebuah proyek patungan antara NASA dengan United States Geological Survey (USGS).

Hingga saat ini (tahun 2020), Satelit Landsat 7 bersama dengan Satelit Landsat 8 merupakan satelit dari Program Landsat yang masih beroperasi.

Jika ingin langsung membaca pada bagian-bagian yang diinginkan, silahkan klik pada bagian sub-judul yang terdapat di Table of Contents:

Wahana Satelit

Ilustrasi Wahana Satelit Landsat 7

Ilustrasi Wahana Satelit Landsat 7
(Image Credit: NASA)

Wahana dan berbagai perangkat/instrumen yang terpasang pada satelit (payload) dikembangkan di bawah tanggung jawab manajemen atau pengadaan dari pihak NASA/GCF.

Wahana Satelit Landsat 7 mempunyai kemiripan dengan wahana Satelit Landsat 6. Wahana Satelit Landsat 7 dibuat oleh perusahaan Lockheed Martin Missiles and Space (LMMS) pada sebuah fasilitas yang berada di Valley Forge, Pennsylvania, Amerika Serikat.

Wahana dilengkapi dengan bus Landsat-6, perekam yang sudah terpasang pada media penyimpanan solid state (kapasitas penyimpanan 378 Gb dengan kecepatan perekaman 150 Mb/detik dan pemutaran 300 Mb/detik), serta sensor tunggal Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+).

Sistem kendali perilaku wahana satelit menggunakan tiga sumbu (3-axis stabilized) yang dilengkapi dengan empat roda reaksi (reaction wheel) dan dua batang torsi, 2 magnetometer, serta gyros.

Berat wahana Satelit Landsat 7 yakni 2200 kg, dengan dimensi panjang 4,3 meter dan diameter 2,8 meter, daya 1550 W (rata-rata sekitar 1000 W) yang disediakan oleh 4 susunan panel surya berukuran 1,88 m x 2,26 m, serta dari dua baterai nikel hidrogen dengan masing-masing mempunyai kapasitas 50 Ahr.

Proses Pembuatan Wahana Satelit Landsat 7

Proses Pembuatan Wahana Satelit Landsat 7
(Image Credit: NASA)

Untuk sub-sistem komunikasi satelit Radio Frequency (RF) sesuai dengan standar dari Consultative Committee for Space Data Systems (CCSDS), dengan menggunakan sistem S-Band untuk komunikasi Telemetry, Tracking, and Command (TT&C). Sistem TT&C digunakan untuk mengetahui posisi satelit pada orbit serta memberikan perintah tertentu kepada satelit dari stasiun yang berada di Bumi. Sedangkan untuk mengirim citra hasil perekaman yang berada pada media penyimpanan data Solid State Drive yang berukuran besar menuju stasiun bumi, digunakan sistem X-Band.

Stasiun bumi untuk mendukung program Landsat 7 berada di U.S. Geological Survey (USGS) Earth Resources Observation and Science (EROS) Center di Sioux Falls, South Dakota, kemudian di The Svalbard Ground Station (SGS) yang berlokasi di fasilitas SvalSat di Svalbard, Norwegia, selanjutnya ada di Poker Flat Alaska Ground Station (AGS) di Alaska, serta beberapa tempat lainnya.

BACA JUGA: Manfaat Penginderaan Jauh dalam Bidang Pertanian

Sensor

Sensor yang digunakan pada Satelit Landsat 7 yakni Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+) yang dibuat oleh perusahaan Raytheon Santa Barbara Remote Sensing (SBRS) yang bermarkas di Goleta, California, Amerika Serikat.

Sensor ETM+ terdiri dari 8 band, dengan detail sebagai berikut:

Band Landsat 7

Salah satu yang membedakan sensor ETM+ pada Satelit Landsat 7 dengan sensor Thematic Mapper (TM) pada Satelit Landsat 6 yakni keberadaan band 8 pankromatik dengan resolusi spasial 15 meter. Dengan keberadaan band tersebut, memungkinkan untuk mendapatkan Citra Satelit Landsat 7 multispektral dengan resolusi spasial 15 meter, melalui proses Pansharp.

Sensor ETM+ mempunyai sistem pemindaian (scanner) yang beroperasi seperti menyapu secara melintang (whisk broom), yang terdiri dari cermin utama (scan primary mirror) untuk pemindaian area perekaman secara maju dan mundur serta cermin Scan Line Corrector (SLC) yang bertugas menghilangkan gerakan “zig zag” yang dihasilkan oleh gerakan menyamping cermin utama dengan gerakan maju satelit.

BACA JUGA: Citra Satelit SPOT 6

Peluncuran

Satelit Landsat 7 meluncur pada tanggal 15 April 1999, menggunakan roket pengangkut Delta II 7920-10, yang bertempat di Pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat di Vanderberg, California, Amerika Serikat.

Roket Delta II 7920-10 yang Digunakan Sebagai Roket Pengangkut Satelit Landsat 7

Roket Delta II 792010 yang Digunakan Sebagai Roket Pengangkut Satelit Landsat 7
(Image Credit: Boeing)

Orbit

Satelit Landsat 7 beroperasi pada ketinggian 705 km di atas permukaan bumi, pada orbit Sun-synchronous, dengan inklinasi 98,2 derajat, serta periode mengelilingi Bumi setiap 99 menit.

Waktu revisit (kembali ke tempat semula) Satelit Landsat 7 yakni setiap 16 hari, dengan waktu lintas ekuator pada jam 10:00 pagi sampai dengan 10:15 pagi.

BACA JUGA: KOMPSAT 3A

Kerusakan Scan Line Corrector (SLC)

Kerusakan Scan Line Corrector (SLC) pada tanggal 31 Mei 2003, mengakibatkan data citra satelit yang dihasilkan Satelit Landsat 7 tidaklah sempurna.

Terdapat bagian yang berwarna hitam (stripping) pada data citra satelit, yang merupakan area yang tidak terekam oleh Satelit Landsat 7 – imbas dari kerusakan SLC tersebut. Stripping terdapat pada bagian sebelah kanan dan kiri dari data citra satelit, sedangkan bagian tengah biasanya masih terekam dengan sempurna.

Kerusakan SLC Pada Satelit Landsat 7

Perbedaan Antara Data Citra Satelit Yang Direkam Dengan SLC yang Masih Sempurna dengan SLC yang Sudah Rusak
(Sumber Gambar: http://landsat.usgs.gov/products_slcoffbackground.php)

Contoh Data Citra Satelit Landsat 7 Sebelum dan Sesudah Kerusakan SLC

Perbedaan Citra Satelit Landsat 7 Sebelum dan Sesudah Kerusakan SLC Pada Area yang Sama
(Image Credit: USDA FAS Agricultural Applications Seminar 2006)

BACA JUGA: FillGap Citra Satelit Landsat 7

Rangkuman Spesifikasi Satelit Landsat 7

Rangkuman Spesifikasi Teknis Satelit Landsat 7

Manfaat Citra Satelit Landsat 7

Citra Satelit Landsat 7 hasil olahan dengan resolusi spasial 15 meter, termasuk ke dalam kategori citra satelit resolusi menengah, yang biasa digunakan untuk pemetaan tutupan lahan untuk area-area yang luas seperti kehutanan, perkebunan, pertanian, dan banyak lainnya.

BACA JUGA: Citra SPOT

Cara Mendapatkan Citra Satelit Landsat 7

Citra Satelit Landsat 7 hasil pengolahan dapat Anda pesan di Map Vision Indonesia. Kami telah berpengalaman menangani ratusan pekerjaan pengadaan dan pengolahan Citra Satelit Landsat 7 dan juga citra satelit lainnya sejak tahun 2013.

Untuk mengetahui ketersediaan data original Citra Satelit Landsat 7 pada area yang hendak Anda order, silahkan Anda mengirimkan data area order dalam format data shapefile (.shp), atau CAD files (.dwg atau .dxf), atau Google Earth files (.kml atau .kmz), atau titik-titik koordinat area order dengan sistem proyeksi UTM atau Geodetik dengan datum WGS 84.

Jika Anda tidak familiar dengan format data area order di atas, maka Anda dapat berkonsultasi dengan kami terlebih dahulu untuk pembuatan area order, melalui nomor WA berikut:

0878 2292 5861

Informasi dan Aturan Pembelian Data Citra Satelit Landsat 7 Hasil Olahan

1). Untuk data Citra Satelit Landsat 7 hanya dikenakan biaya pengunduhan (download) serta biaya pengolahan dan (atau) biaya mapping;

2). Satu scene data Citra Satelit Landsat 7 hasil olahan mencakup area sekitar 185 km x 185 km;

3). Untuk data original Citra Satelit Landsat 7 terdiri dari 8 band;

4). Resolusi spasial data Citra Satelit Landsat 7 hasil olahan standar yaitu 15 meter (untuk hasil Pansharp antara bandband multispektral dengan band pankromatik);

5). Semenjak tanggal 31 Mei 2003, Satelit Landsat 7 mengalami kerusakan pada bagian Scan Line Corrector (SLC) mengakibatkan data citra satelit yang dihasilkan tidak sempurna (terdapat bagian berwarna hitam pada citra satelit), sehingga diperlukan pengolahan lebih lanjut untuk menghilangkan warna hitam tersebut.

6). Minimal jumlah scene yang diolah yaitu 1 scene, sedangkan untuk minimal luasan area order untuk dilakukan mapping yakni seluas 500 km2;

7). Lama pengerjaan pengolahan dan atau mapping tergantung tingkat kesulitan dan jumlah scene;

8). Quicklook/preview data Citra Satelit Landsat 7 yang hendak diolah dan atau di mapping akan kami kirimkan berbarengan dengan proposal penawaran harganya melalui email atau WhatsApp (WA);

9). Pembayaran dilakukan dua tahapan yakni tahap pertama berupa uang muka atau Down Payment (DP) sebesar 50% dari total biaya pengolahan dan atau mapping, sedangkan tahap kedua yaitu sisa pembayarannya dapat dilakukan secara tunai dengan cara Cash on Delivery (CoD) di sekitar wilayah Kota Bandung, dan jika customer berada di luar wilayah sekitar Kota Bandung, maka data akan kami kirimkan setelah pelunasan telah dilakukan.

Contoh Tampilan

Berikut ini beberapa tampilan hasil pengolahan Citra Satelit Landsat 7 yang pernah kami kerjakan:

Citra Satelit Landsat 7 Hasil Olahan Warna Natural Skala 50 Ribu

Citra Satelit Landsat 7 Hasil Olahan Warna Natural Skala 1 : 50.000
(Image Copyright: NASA USGS; Courtesy of Map Vision)

Citra Satelit Landsat 7 Hasil Olahan Warna Merah Semu Skala 50 Ribu

Citra Satelit Landsat 7 Hasil Olahan Warna Merah Semu Skala 1 : 50.000
(Image Copyright: NASA USGS; Courtesy of Map Vision)

Citra Satelit Landsat 7 Hasil Olahan Warna Hijau Semu Skala 50 Ribu

Citra Satelit Landsat 7 Hasil Olahan Warna Hijau Semu Skala 1 : 50.000
(Image Copyright: NASA USGS; Courtesy of Map Vision)

Citra Satelit Landsat 7 Hasil Olahan Warna Natural Shaded Relief Skala 50 Ribu

Data Olahan Citra Satelit Landsat 7 Warna Natural (Shaded Relief) Skala 1 : 50.000
(Image Copyright: NASA USGS; Courtesy of Map Vision)

Tampilan 3D Data Olahan Citra Satelit Landsat 7

3D View Data Olahan Citra Satelit Landsat 7 Warna Natural
(Image Copyright: NASA USGS; Courtesy of Map Vision)

Citra Satelit Landsat 7 Hasil Olahan Fill-Gap

Citra Satelit Landsat 7 Hasil Olahan FillGap
(Image Copyright: NASA USGS; Courtesy of Map Vision)

Sumber Utama:
Landsat7. https://earth.esa.int/web/eoportal/satellite-missions/l/landsat-7. Diakses Tanggal 2 September 2020.

POSTINGAN MENARIK LAINNYA:

1). [Tutorial] Menampilkan Informasi Cuaca di QGIS

2). [Tutorial] Cara Memperoleh Anotasi di Google Maps

3). [Tutorial] Membuat Area Buffer dalam Beberapa Radius Menggunakan QGIS

4). [Tutorial] Membuka File Geodatabase di QGIS versi 3.x

5). [Tutorial] Membuat Animasi di QGIS

Author: Map Vision IndonesiaMap Vision Indonesia merupakan team yang berisikan praktisi di bidang Citra Satelit, Penginderaan Jauh (Remote Sensing), Sistem Informasi Geografis (SIG), serta Pemetaan pada umumnya. Kami telah berpengalaman khususnya mengerjakan ratusan proyek pengadaan dan pengolahan serta mapping data citra satelit berbagai resolusi dari berbagai vendor sejak tahun 2013.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *