Map Vision Indonesia

Citra Satelit Sebelum dan Sesudah Corona Melanda

Last Updated on April 19, 2020 by Map Vision Indonesia

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Ka’bah yang Biasanya Sesak Dipadati Umat Islam yang Datang dari Segala Penjuru Dunia untuk Melaksanakan Ibadah Umrah ataupun Haji, Kini Sepi Setelah Pemerintah Arab Saudi Melakukan Sterilisasi Area Sekitar Ka’bah Untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona
(Image Credit: Twitter/@blackjamrawori)

DAPATKAN DATA CITRA SATELIT RESOLUSI SANGAT TINGGI WORLDVIEW-3 BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION.

UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON: 0857 2016 4965 | E-MAIL: mapvisionindonesia@gmail.com

Virus Corona yang awal kemunculannya terjadi di Wuhan, China, sekarang ini sudah menerjang hampir seluruh negara yang ada di dunia, tidak terkecuali dengan negara kita, Indonesia.

Pandemi yang terjadi sejak beberapa bulan ini, membuat banyak negara memberlakukan berbagai kebijakan untuk menghentikan rantai penyebaran seperti himbauan untuk berdiam diri di rumah jika tidak ada keperluan ke luar rumah yang mendesak, melakukan jaga jarak dengan orang lain, sering mencuci tangan, penggunaan masker, dan yang lebih ketat lagi yaitu melakukan lockdown atau karantina wilayah secara menyeluruh.

BACA JUGA:

1). Peta Sebaran Virus Corona dari John Hopkins University

2). Kota Ini Sekarang Bak Kota Hantu, Sepinya Dapat Diliihat dari Citra Satelit

3). Melihat Lumpur “Abadi” Melalui Citra Satelit

4). Paru-Paru Dunia Terbakar Hebat

5). Tambang Terbuka Terbesar di Afrika Selatan

Melihat penyebaran virus serta berbagi kebijakan yang dilakukan pemerintah, membuat banyak orang saat ini lebih memilih berdiam diri di rumah dan hal tersebut mengakibatkan ruang-ruang publik menjadi tempat yang sepi dari kerumunan orang-orang.

Citra satelit memperlihatkan bagaimana ruang publik di seluruh dunia yang biasanya sesak oleh keberadaan manusia, sekarang lengang dan sepi bak tidak dihuni manusia, seperti diperlihatkan beberapa citra satelit berikut ini yang memperlihatkan kenampakan ruang publik sebelum dan sesudah Virus Corona melanda dunia.

Jika ingin langsung membaca pada bagian-bagian yang diinginkan, silahkan klik pada bagian sub-judul yang terdapat di Table of Contents:

1). Tokyo Disneyland di Kota Tokyo, Jepang

Jepang merupakan negara pertama di luar China yang terkena terjangan Virus Corona, namun yang luar biasa, Jepang yang sempat diprediksi akan seperti Wuhan yang kedua, nyatanya mampu menahan laju sebaran Virus Corona.

Hingga postingan ini dibuat, kasus infeksi positif Virus Corona yang terjadi di Jepang berada di angka 7370 orang, dengan jumlah kematian mencapai 123 orang. Hal yang sangat luar biasa, mengingat Jepang saat ini menempati urutan pertama dengan jumlah penduduk dengan kelompok umur lansia terbanyak di dunia – kelompok umur yang sangat rawan mengalami dampak yang lebih buruk jika terjangkit Virus Corona karena faktor imunitas yang telah menurun serta penyakit bawaan lain.

Bandingkan dengan negara Italia yang menempati urutan kedua sebagai negara dengan jumlah penduduk lansia terbanyak di dunia. Negara Pizza tersebut saat ini merupakan salah satu negara yang mengalami keadaan paling parah akibat terjangan Virus Corona. Tercatat hingga saat ini 150 ribu orang lebih telah positif terinfeksi Virus Corona, dengan hampir 20 ribu orang diantaranya telah meninggal dunia, dimana hampir 90 persen yang meninggal tersebut berusia lebih dari 70 tahun.

Hal menarik dari kesuksesan Jepang menahan gempuran Virus Corona yaitu Pemerintah Jepang bahkan tidak melakukan lockdown ataupun karantina wilayah. Pemerintah Jepang hanya meliburkan sekolah serta menutup ruang publik yang berpotensi mengundang keramaian seperti misalnya tempat bermain Tokyo Disneyland. Sisanya kehidupan berjalan hampir normal seperti biasanya, bahkan gerbong kereta masih cukup penuh pada jam-jam sibuk, serta banyak restoran yang beroperasi.

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Citra Satelit Tanggal Perekaman 1 Februari 2020 Memperlihatkan Area Tokyo Disneyland yang Ramai Dikunjungi
(Image Copyright: Maxar Technologies)

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Citra Satelit Tanggal Perekaman 1 Maret 2020 Memperlihatkan Area Tokyo Disneyland yang Sudah Sepi dari Kerumunan Orang
(Image Copyright: Maxar Technologies)

Lalu apa rahasianya?

Selain langkah agresif Pemerintah Jepang dalam melakukan identifikasi terhadap orang yang terkena Virus Corona serta menelusuri orang-orang yang telah kontak dengan pasien, faktor kedisiplinan serta budaya orang Jepang menjadi faktor terpenting penahan laju sebaran Virus Corona.

Beberapa budaya yang membuat Jepang berhasil menahan laju sebaran Virus Corona yaitu sebagai berikut:

  • Pemakaian Masker

Banyak orang Jepang yang sudah terbiasa menggunakan masker ketika bepergian keluar rumah. Bahkan para pegawai yang bekerja melayani banyak orang seperti resepsionis, perawat, dokter, kepala stasiun, petugas kebersihan, dll, menggunakannya setiap hari di tempat kerja.

Jadi ketika pandemi ini terjadi, sosialisasi penggunaan masker tidak sulit dilakukan karena sudah banyak dilakukan orang Jepang sehari-harinya.

  • Disiplin Hidup Sehat dan Bersih

Orang Jepang terkenal dalam kedisiplinannya dalam melakukan gaya hidup sehat dan bersih seperti contohnya tidak membuang sampah sembarangan. Salah satu buktinya dapat kita lihat dari foto viral beberapa waktu yang lalu dimana banjir yang terjadi di stasiun bawah tanah di Kota Hamamatsu, airnya terlihat sangat bersih tanpa ada sampah sama sekali.

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Kenampakan Air Banjir yang Jernih di Stasiun Bawah Tanah di Kota Hamamatsu, Jepang
(Image Credit: Hong Kong Free Press)

Kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun juga menjadi budaya yang menjadi kunci meredam sebaran Virus Corona di Jepang. Seperti telah banyak disosialisasikan, mencuci tangan menggunakan sabun merupakan salah satu cara yang efektif untuk membunuh Virus Corona, dan kebiasaan tersebut sudah banyak dilakukan orang Jepang di kehidupan sehari-harinya.

  • Budaya Menundukkan Badan

Salah satu cara penyebaran Virus Corona yaitu melalui berjabat tangan dengan orang yang telah positif terkena Virus Corona, kemudian memegang salah satu bagian dari anggota tubuh antara mata, hidung, ataupun mulut. Oleh karena itu disosialisasikan juga untuk tidak berjabat tangan selama pandemi masih berlangsung.

Kebiasaan orang Jepang untuk menundukkan badan ketika bertemu dengan orang lain alih-alih berjabat tangan, membuat penyebaran Virus Corona lebih terkendali.

  • Kesadaran Diri Tinggi dan Rasa Malu yang Kuat

Orang-orang Jepang dikenal mempunyai rasa malu yang kuat. Seperti contohnya banyak para pejabat yang mengundurkan diri bahkan melakukan bunuh diri setelah gagal melakukan sesuatu hal, tidak pernah terlambat menghadiri suatu pertemuan karena akan merasa sangat malu jika sampai ditunggu oleh orang lain, serta banyak lainnya.

Rasa malu yang kuat ditambah tingkat kesadaran diri yang tinggi membuat orang-orang Jepang berusaha untuk tidak merugikan orang lain. Oleh karena itu ketika pandemi ini terjadi, orang-orang Jepang berusaha sekuat tenaga mematuhi himbauan dari pemerintahnya supaya tidak hanya diri mereka terhindar dari Virus Corona namun juga supaya orang lain juga tidak ikut merugi karena perilaku yang menyebabkan sebaran Virus Corona menjadi tidak terkendali.

2).  Ka’bah di Mekah, Arab Saudi

Setiap harinya area sekitar Ka’bah tidak pernah sepi oleh umat Islam yang datang dari seluruh penjuru dunia yang sedang melakukan ibadah umroh dan juga ibadah haji pada waktunya.

Namun “kedatangan” Virus Corona yang juga “singgah” ke negara Arab Saudi membuat pemerintah Arab Saudi melakukan sterilisasi di area sekitar Ka’bah, dengan cara mengosongkan area sekitar tawaf (mataf), serta menangguhkan ibadah umroh untuk sementara waktu serta terdapat kemungkinan peniadaan ibadah haji untuk tahun 2020 ini.

Perbedaan kenampakan tampilan area di sekitar Ka’bah sebelum dan sesudah Virus Corona melanda Arab Saudi, dapat Anda lihat di bawah ini:

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Citra Satelit Tanggal Perekaman 14 Februari 2020 Memperlihatkan Area Ka’bah yang Disesaki oleh Umat Islam yang Sedang Mengerjakan Ibadah
(Image Copyright: Maxar Technologies)

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Citra Satelit Tanggal Perekaman 3 Maret 2020 Memperlihatkan Area Ka’bah yang Lebih Lengang dari Biasanya Efek dari Penangguhan Ibadah Umrah yang Dilakukan Pemerintah Arab Saudi Sejak Tanggal 27 Februari 2020
(Image Copyright: Maxar Technologies)

3). The Battery & Central Park di Kota New York, Amerika Serikat

Saat tulisan ini dibuat, Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak yang telah positif terinfeksi Virus Corona dengan total 500 ribu orang lebih. Selain itu juga jumlah orang yang meninggal di Amerika Serikat karena Virus Corona juga menempati posisi pertama, dengan lebih dari 20 ribu orang, melewati negara Italia.

Masifnya penyebaran Virus Corona di Amerika Serikat tidak terlepas dari sikap awal Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menganggap remeh masalah Virus Corona yang terjadi dan lebih mementingkan kondisi perekonomian, padahal beberapa bulan sebelum Virus Corona merajarela di Amerika Serikat, para ahli sudah memperingatkan Donald Trump untuk melakukan langkah-langkah yang serius untuk mencegah penyebaran Virus Corona di Amerika Serikat. Namun setelah kondisi di Amerika Serikat makin mengkhawatirkan akibat penyebaran Virus Corona ini, Donald Trump mulai melakukan lockdown di beberapa kota besar di Amerika Serikat yang menjadi episentrum penyebaran Virus Corona, salah satunya Kota New York.

Gubernur New York, Andrew Cuomo, mulai memberlakukan lockdown semenjak tanggal 22 Maret 2020, setelah terjadi lonjakan penduduk New York yang positif terkena Virus Corona hingga mencapai 8000 orang.

Salah satu ruang publik di Kota New York yaitu The Battery (dahulu bernama Taman Battery) yang biasanya ramai dikunjungi orang-orang, saat ini tampak sepi karena semakin merajarelanya Virus Corona di Kota New York, seperti yang terlihat dari citra satelit berikut ini:

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Citra Satelit Tanggal Perekaman 4 November 2019 Memperlihatkan Area The Battery yang Ramai Dikunjungi Orang-Orang
(Image Copyright: Maxar Technologies)

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Citra Satelit Tanggal Perekaman 11 Maret 2020 Memperlihatkan Area The Battery yang Sudah Sepi dari Kunjungan Orang-Orang
(Image Copyright: Maxar Technologies)

Selain The Battery, area air mancur dan teras Bethesda yang berada di taman kota Central Park yang biasanya semarak oleh pengunjung, juga terpantau lengang setelah sebaran Virus Corona semakin masif, seperti ditunjukkan citra satelit berikut ini:

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Citra Satelit Tanggal Perekaman 4 November 2019 Memperlihatkan Area Air Mancur dan Teras Bethesda di Central Park yang Dipadati Pengunjung
(Image Copyright: Maxar Technologies)

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Citra Satelit Tanggal Perekaman 11 Maret 2020 Memperlihatkan Area Area Air Mancur dan Teras Bethesda di Central Park yang Terpantau Sepi Pengunjung
(Image Copyright: Maxar Technologies)

4). Kuil Suci Imam Reza di Kota Mashhad, Iran

Iran hingga tulisan ini dibuat, merupakan episentrum penyebaran Virus Corona terbesar di Timur Tengah dan juga Asia, dengan jumlah orang yang positif terinfeksi mencapai 70 ribu orang lebih, serta jumlah kematian menyentuh lebih dari 4000 orang.

Sama halnya dengan Donald Trump yang menyepelekan masalah Virus Corona ini, Pemerintah Iran sebelum Virus Corona merebak di negaranya juga berperilaku setali tiga uang. Pemerintah Iran dengan sangat percaya diri menyatakan bahwa virus tersebut tidak akan masuk ke Iran dan menyebutnya sebagai konspirasi dan propaganda asing.

Setelah Virus Corona menggila di Iran, Pemerintah Iran yang sebelumnya enggan melakukan lockdown, akhirnya pada awal bulan April 2020 melakukan lockdown setelah lebih dari 2000 orang harus meregang nyawa karena Virus Corona.

Namun lockdown di Iran berlangsung singkat, karena hari Sabtu, 11 April 2020, Pemerintah Iran mulai membuka kembali sentra-sentra bisnis dan layanan pemerintah di sejumlah wilayah, dengan tetap memberlakukan physical distancing serta pembatasan jumlah pekerja yang bekerja di kantor.

Virus Corona yang terjadi di Iran membuat banyak tempat-tempat yang semula selalu ramai menjadi lengang, salah satunya kompleks Kuil Suci Imam Reza di Kota Mashhad, seperti ditunjukkan citra satelit di bawah ini:

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Citra Satelit Tanggal Perekaman 14 Februari 2020 Memperlihatkan Area di Kompleks Kuil Suci Imam Reza di Kota Mashhad yang Tampak Sesak Disambangi Para Pengunjung
(Image Copyright: Maxar Technologies)

Citra satelit virus corona, virus corona, sepinya ruang publik karena corona, langkah jepang menekan sebaran virus corona, citra satelit kabah, citra satelit the battery new york, citra satelit central park

Citra Satelit Tanggal Perekaman 12 Maret 2020 Memperlihatkan Area di Kompleks Kuil Suci Imam Reza di Kota Mashhad yang Sudah Sepi Pengunjung
(Image Copyright: Maxar Technologies)

***

Semoga pandemi ini segera berakhir di negara kita tercinta dan juga di seluruh negara yang sudah terinfeksi oleh Virus Corona, sehingga kita dapat kembali menjalani aktivitas seperti biasa.

Sumber:

Patut Ditiru, Kebiasaan Orang Jepang Hingga Bisa Menahan Laju Pandemi Virus Corona. Diakses Tanggal 13 April 2020.

Seeing coronavirus impacts from space: Before-and-after satellite photos. Diakses Tanggal 13 April 2020.

Video Terkait:

POSTINGAN MENARIK LAINNYA:

1). [Tutorial] Menampilkan Informasi Cuaca di QGIS

2). [Tutorial] Cara Memperoleh Anotasi di Google Maps

3). [Tutorial] Membuat Area Buffer dalam Beberapa Radius Menggunakan QGIS

4). [Tutorial] Membuka File Geodatabase di QGIS versi 3.x

5). [Tutorial] Stacking Data Citra Satelit Menggunakan QGIS

Author: Map Vision IndonesiaMap Vision Indonesia merupakan team yang berisikan praktisi di bidang Citra Satelit, Penginderaan Jauh (Remote Sensing), Sistem Informasi Geografis (SIG), serta Pemetaan pada umumnya. Kami telah berpengalaman khususnya mengerjakan ratusan proyek pengadaan dan pengolahan serta mapping data citra satelit berbagai resolusi dari beragam vendor sejak tahun 2013.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *